Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Piala Dunia 2010, Brasil tanpa Samba!


"DERETAN bintang Robinho, Kaka, Fabiano, meski terus melaju di Piala Dunia 2010, belum memperlihatkan gaya khas samba Brasil!" ujar Umar. "Terakhir, saat menindas Cile 3-0, Brasil justru mengandalkan serangan balik, mirip gaya Jerman dan Argentina di 16 besar! Dengan semua itu Piala Dunia 2010 jangan-jangan malah akan tercatat sebagai era counter attack football!"

"Jangankan gaya samba orisinalnya, sentuhan kecil kisi-kisinya saja, seperti mengoper bola dengan tungkai ke belakang, berulang gagal dilakukan Fabiano dan Robinho!" sambut Amir. "Gaya samba berintikan permainan satu-dua satu-dua (ketukan irama samba) dengan gonta-ganti pasangan yang memainkannya, dironai aneka gerak tipu indah mengecoh lawan! Gaya ini dimainkan pemain tengah dan penyerang dalam mengalirkan bola menembus pertahanan lawan! Gaya yang dirintis generasi Garrincha-Pele saat merebut Piala Dunia dua kali berturut 1958 dan 1962 itu, pola dasarnya--meski adaptif--masih dimainkan sampai generasi Ronaldo-Ronaldinho-Roberto Carlos yang meraih Piala Dunia 2002--dengan Ronaldo pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia, 15 gol! Gaya itu pada dasarnya tetap coba dimainkan oleh tim Brasil sekarang, tapi masih belum kentara sambanya!"


"Tujuan tarian samba satu-dua satu-dua dengan gonta-ganti pasangan itu, terutama guna memikat lebih banyak pemain lawan berkerumun ikut menari samba, untuk pada saat yang tepat bola dikirim ke sisi lain lapangan di mana telah menunggu pasangan lain yang sepi pengawalan!" tegas Umar. "Jadi bukan asal samba, tapi buat membuka peluang bagi striker mencetak gol!"

"Aku jadi teringat cerita kakek saat dunia terjangkit virus demam samba sepak bola Brasil era 1960-an!" timpal Amir. "Sampai pelosok udik perkebunan Sumut, orang di afdeling main bola pakai gendang bonggo dipalu irama samba, tentu samba ala Melayu, dengan rentak satu-dua satu-dua lagu Pung-Tipak-Tipung! Uniknya, menurut kakek, mereka belum pernah melihat permainan tim Brasil seperti kita nonton televisi sekarang! Mereka cuma dengar nama Pele dari radio, lihat gambar dan aksinya di koran!"

"Kere-aktif!" entak Umar. "Kawasan udik pelosok perkebunan hingga kini masih jadi ladang bibit pemain berbakat alam yang berimajinasi bermain gaya Pele-Ronaldinho! Tapi begitu diambil pelatih kota, imajinasinya dihabisi, dicetak jadi 'pemain pragmatis', asal bisa menang! Rupanya hal sama menggejala secara universal, lebih lagi sejak Piala Dunia 2006 yang dijuarai Italia lewat sepak bola negatif asal menang di laga final, hingga Brasil juga kena dampak kehilangan samba!"

0 komentar: