"MESKI lazim tuan rumah jadi juara umum pada suatu pesta olahraga, prestasi anak-anak bangsa dalam SEA Games ke-26 bisa jadi momentum untuk membina rasa percaya diri dari keterpurukan selama ini!" ujar Umar. "Panen medali emas hampir di semua cabang olahraga menunjukkan jika diseriusi kita bisa menjadi yang terbaik di ASEAN!"
"Peluang itu lebih terbuka dan rasional dilihat dari perbandingan jumlah penduduk dengan negara ASEAN lainnya!" timpal Amir. "Rasa percaya diri yang diraih dari SEA Games itu—kita bisa jadi yang terbaik di ASEAN—dibina dalam semua bidang kehidupan! Karena untuk bidang lain, terbaik di tingkat ASEAN itu masih sulit—lebih lagi dalam ekonomi! Hanya dengan rasa percaya diri bisa terbaik di ASEAN, kita juga akan bisa menatap ke skala lebih luas lagi!"
"Memang, tanpa dasar rasa percaya diri terbaik di ASEAN itu melangkah ke skala yang lebih luas, bisa seperti dialami timnas sepak bola Pra-Piala Dunia, empat kali tanding empat kali kalah!" tegas Umar. "Itu karena pada dasarnya, timnas Pra-Piala Dunia itu sebenarnya masih bagian atau sisa produk pengurus PSSI lama, yang cenderung memolitisasi bola, hingga lebih seru dalam retorika—omongan pengurus—ketimbang prestasinya yang nyata!"
"Itu bedanya dengan Timnas U-23, sebagai bagian dari kontingen SEA Games—yang lebih berorientasi konkret, jauh dari retorika!" timpal Amir. "Artinya, dalam mengayuh berbagai bidang menggapai yang terbaik di ASEAN seperti dimaksud, semua harus dilakukan secara nyata, konkret, tak cuma dalam retorika—kebiasaan elite kita yang di luar arena SEA Games masih belum berubah! Kebiasaan buruk 'terlalu banyak mulut' inilah yang harus dieliminasikan guna mewujudkan supremasi dalam bidang-bidang lain di level ASEAN!"
"Hal berikut yang penting untuk mencapai posisi dominan di ASEAN adalah melihat keunggulan tertentu negara lain yang diakui dunia, seperti Singapura dalam administrasi pemerintahan, sehingga tingkat bersih dari korupsi negaranya di puncak ranking dunia bersama New Zealand!" tegas Umar. "Dengan tingkat korupsi yang tinggi seperti sekarang, akan sukar bagi Indonesia untuk mencapai dominasi di ASEAN saja pun, terutama di bidang ekonomi, karena tingkat keefisienan dunia usaha yang rendah membuat kalah bersaing di tingkat global! Sedang pesaingnya—Singapura—telah diakui dunia keefisienan sistem ekonominya sebagai advantage dalam persaingan global!" "Guna mencapai dominasi di ASEAN, selain percaya diri, kita butuh skill, manajerial, dan kejujuran!" timpal Amir. "Tepatnya seperti dalam olahraga, keunggulan harus lengkap skil, fisik, dan mental!" ***
"Hal berikut yang penting untuk mencapai posisi dominan di ASEAN adalah melihat keunggulan tertentu negara lain yang diakui dunia, seperti Singapura dalam administrasi pemerintahan, sehingga tingkat bersih dari korupsi negaranya di puncak ranking dunia bersama New Zealand!" tegas Umar. "Dengan tingkat korupsi yang tinggi seperti sekarang, akan sukar bagi Indonesia untuk mencapai dominasi di ASEAN saja pun, terutama di bidang ekonomi, karena tingkat keefisienan dunia usaha yang rendah membuat kalah bersaing di tingkat global! Sedang pesaingnya—Singapura—telah diakui dunia keefisienan sistem ekonominya sebagai advantage dalam persaingan global!" "Guna mencapai dominasi di ASEAN, selain percaya diri, kita butuh skill, manajerial, dan kejujuran!" timpal Amir. "Tepatnya seperti dalam olahraga, keunggulan harus lengkap skil, fisik, dan mental!" ***
0 komentar:
Posting Komentar