H. Bambang Eka Wijaya
"HARI ini (11-11-11), pesta olahraga Asia Tenggara (SEA Games) ke-26 di Jakarta-Palembang dibuka!" ujar Umar. "Seperti apa pun jadinya, penyelenggaraannya menjadi cerminan wajah kita sebagai tuan rumah! Dan itu bukan sebatas senyum yang tak henti dipajang, atau pelayanan yang sampai terbungkuk-bungkuk dilakukan! Tapi juga hamparan lumpur becek akibat galian saluran air yang tak siap dikerjakan sampai hari pelaksanaan SEA Games tiba, baik di seputar pusat olahraga Senayan Jakarta maupun lintas utama Bandara Sultan Machmud Badaruddin II ke pusat kegiatan SEA Games Jakabaring, Palembang!"
"Tepatnya sepanjang lintas bandara di Jalan Barlian kawasan Sukarame, Palembang!" timpal Amir. "Rencananya di kawasan itu dilakukan pelebaran jalan dari dua lajur menjadi tiga pada setiap sisinya untuk memperlancar arus lalu lintas dan memperindah kota dalam rangka SEA Games! Tapi seperti halnya ‘tradisi’ di tingkat nasional yang suka bertele-tele, saat pesta olahraganya tiba, pembangunan belum selesai!"
"Suatu 'tradisi' yang semakin lazim pada rezim ini, seperti juga penyelesaian berbagai fasilitas olahraga di Jakabaring, yang baru gedandapan kerja siang malam menjelang hari H pestanya!" tegas Umar. "Akibatnya, baik di sekitar Senayan maupun lintasan kendaraan kontingen dari bandara di Palembang, yang mengesankan tamu sebagai cerminan wajah kita justru celemotan lumpur!"
"Palembang sendiri sekarang telah menjadi kota yang tingkat kemacetannya parah! Hingga untuk memperlancar jalan-jalan yang terkait dengan kegiatan SEA Games, sejak jauh hari sudah disosialisasikan jalan mana saja yang akan ditutup atau buka tutup pada jam tertentu!" timpal Amir. "Artinya, sejak jauh hari pula warga kota Palembang telah disiapkan untuk sabar dan mengalah sebagai tuan rumah yang baik dengan kebagian jalan lebih macet dari hari-hari biasanya! Pengorbanan yang sebanding dengan rasa bangga menjadi tuan rumah pertama SEA Games di luar Jakarta!"
"Di luar kawasan lumpur, keberanian Sumatera Selatan meminta jadi tuan rumah PON dan kini SEA Games, tampak hasilnya memicu kemajuan berarti pembangunan daerahnya, terutama Kota Palembang!" tegas Umar. "Satu hal pasti, Sumsel jadi daerah pemilik fasilitas olahraga berkelas internasional terlengkap di luar Jakarta, lebih tinggi kelasnya dan lebih besar kapasitasnya dari yang dimiliki Riau dan Kaltim—keduanya daerah petro dolar! Jadi, menyedihkan daerah yang tak berani membayangkan saja untuk menjadi tuan rumah PON—apalagi SEA Games—sehingga makin jauh tertinggal, kian terbelakang terus!" ***
0 komentar:
Posting Komentar