Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Waskat, Ironi dalam Peranti Antikorupsi!

"ATAS tertangkapnya Jaksa Sistoyo saat menerima suap, seorang anggota Komisi Kejaksaan di televisi menilai kejadian itu sebagai anomali pada sistem pengawasan melekat (waskat) di kejaksaan yang menurut dia berjalan baik!" ujar Umar. "Efektifnya waskat di kejaksaan dia buktikan, puluhan jaksa nakal ditindak, banyak yang dipecat, sebagai hasil proses waskat dimaksud!" "Kalau peran waskat di kejaksaan masih efektif sehingga suatu kejadian bisa dianggap anomali sistemik, di banyak instansi lain waskat justru jadi ironi atas fungsinya dalam peranti antikorupsi!" timpal Amir. "Jadi ironi, karena yang dimaksud dengan waskat itu sistem pengawasan atasan langsung dan oleh bagian pengawasan internal dalam suatu instansi, justru menjadi benteng pengaman praktek korupsi dalam instansi tersebut dari usikan pihak luar baik penegak hukum maupun pers dan LSM! Bahkan atas penyimpangan hasil temuan pemeriksaan BPK, waskat bisa dengan mudah mengatasi masalahnya dengan perbaikan laporannya sehingga secara administratif tak lagi ada kesalahan—kasus penyimpangannya pun dianggap selesai!" 

"Masalah utama pada waskat karena nyaris semua masalah berindikasi korupsi justru berpangkal pada gawe sang atasan langsung!" tegas Umar. "Atasan langsung ini punya kekuasaan absolut, baik untuk memutasi bawahan yang kurang paham atas penempatannya di suatu posisi yang strategis, maupun menempatkan orang-orang yang sudah amat memahami fungsi dirinya bagi kepentingan khusus sang atasan langsung hingga kenapa mesti dirinya yang mengisi posisi strategis tersebut!" 

"Dengan kekuasaan absolut atasan langsung itu, bukan saja organisasi internalnya bisa diatur rapi dalam menjalankan gawe korupsi berjamaah, bahkan segala kecurigaan dan usaha dari luar instansinya untuk menyingkap permainannya bisa ditamengi justru dengan peranti antikorupsi yang ada dalam tubuh organisasinya sendiri!" timpal Amir. "Karena itu, betapa makin dahsyatnya gawe korupsi di banyak instansi, aparat hukum dan wartawan senantiasa sulit mendapatkan bukti adanya korupsi, karena pada setiap sel organisasi sudah amat memahami fungsinya dalam mengamalkan administrasi formal yang serbarapi sesuai format idealnya, sehingga sedikit pun tak ada celah untuk menyingkap realitas praktek gawe korupsi yang tertutupi oleh kerapian administrasi tersebut!" "Itulah ironi waskat!" tegas Umar. "Kian mapan sistem waskatnya, makin lancar pula korupsinya!" ***

0 komentar: