Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Naif, Pencegahan Korupsi di Daerah!


PRIA bersafari terkejut saat check-in di hotel tas pakaian yang ditentengnya tertukar dengan tas berisi pakaian orang lain. Bentuk tasnya sama! Di mana tertukarnya ia susah memastikan, karena di pesawat tasnya ia bawa ke kabin penumpang. "Apa saja isi tas Bapak?" tanya duty manager hotel yang langsung melayaninya. 

"Ada uang dan surat-surat penting!" jawab pria. "Tapi aku yakin orang yang tasnya tertukar ini akan menelepon saya, karena di resleting terluar tas itu ada kartu namaku! Pasti ia akan telepon!"
"Apa dasar Bapak seyakin itu?" tanya manager. "Karena dia tak bisa membuka tas yang saya kunci ganda, kunci dengan nomor rahasia dan gembok, yang kuncinya kukantongi!" jelas pria. 

"Orang yang menyiapkan tas serupa untuk ditukar dengan tas Bapak tanpa Bapak sadari itu, layak diduga akan dengan mudah membuka tas Bapak!" tebak manager. "Jadi, lebih baik Bapak ditemani satpam kami melapor ke kantor polisi!" Si pria terhenyak mendengar kunci gandanya bisa diakali orang. "Aku ini inspektur di daerah, yakin dengan aneka UU dan peraturan pemerintah (PP) para pengelola proyek terkunci tak bisa korupsi!" ujarnya. 

"Ternyata betapa jadi naif pencegahan korupsi di daerah saya, karena kalau gembok yang fisis adanya itu saja bisa dijebol, apalagi cuma aturan tertulis yang tidak diplototi anak buah saya semua tahapan prosesnya!" "Prosesnya mirip penukaran dengan duplikasi tas Bapak!" timpal manager. "Proses tender dilakukan seolah-olah sesuai ketentuan tahap demi tahap, para peserta tender menawar terkesan bersaing serius, padahal semua itu cuma sandiwara karena pemenangnya sudah diatur! Proses tiruan seperti aslinya, tapi isinya cuma gombal, mirip tas tiruan penukar tas Bapak!" 

"Yang tak habis pikir, saya tidak menyadari sama sekali proses penukaran tasnya!" entak pria. "Kalau terkait proses tender, apakah Bapak antara sadar dan tak sadar, atau seolah-olah saja tidak sadar?" timpal manager. "Formalnya tentu saya harus ngotot bahwa tidak ada sandiwara tender!" tegas pria. "Tapi andalan pada aturan saja untuk mencegah korupsi jelas tidak efektif lagi sehingga pengawasan langsung staf inspektorat pada setiap kegiatan yang rawan sandiwara peniruan proses, menjadi keharusan!" 

"Bagaimana kalau sutradara dari sandiwara itu duduknya di atas Bapak, lalu menempatkan Bapak sebagai salah satu aktornya?" tanya manager. "Sebagai bawahan, tentu kita harus loyal, toh?" jawab pria. "Asal, arahan sutradaranya jelas!" ***

0 komentar: