Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Degradasi Target Teroris!

"DUA hari terakhir, Sabtu dan Minggu, Densus 88 Polri menggulung lebih 10 terduga teroris dari Kota Solo dan Sukoharjo!" ujar Umar. "Bersama mereka disita berbagai peranti teror, antara lain sejumlah bom cair yang siap digunakan untuk melakukan serangan! Dan target utama mereka tak lain jajaran kepolisian di Solo!" "Serangan teroris di Solo dalam bulan terakhir ini telah menewaskan dua anggota polisi!" timpal Amir. 

"Dengan polisi dijadikan target, teroris mengalami degradasi target serangan! Dari semula targetnya hal-hal terkait Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu Israel, kini bergeser jauh hingga tak ada sangkut paut lagi dengan AS!" "Bahkan, sejak perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan penyerangan Polsek Hamparan Perak, gelagatnya kian cenderung cuma sebagai gerombolan rampok bersenjata!" tukas Umar. "Dengan target utamanya polisi itu, malah lebih buruk lagi, mereka jadi gerombolan gangster!"

"Apalagi yang mereka incar sebagai target itu kepolisian negara, bagian dari kekuasaan sah di negeri ini! Aliran Islam tertentu mengasumsikan pemerintahan nasional yang sah di negeri ini sebagai kekuasaan amirul mukminin!" tukas Amir. "Kekuasaan amirul mukminin harus dihormati warga muslim! Karena itu, menyerang kekuasaan amirul mukminin tak dibenarkan!" 

"Dari situ jihad sebagai panji perjuangan yang dikibarkan teroris melawan musuh-musuh Islam, utamanya mereka identifikasi dengan AS dan sekutunya, kini malah diarahkan ke kubu amirul mukminin negerinya sendiri!" timpal Amir. "Panji jihad mereka terbakar nafsu balas dendam pada kepolisian negara yang telah menangkap bahkan menewaskan banyak teroris teman mereka!" 

"Untuk itu, pemerintahan nasional yang diasumsikan sebagai amirul mukminin layak didiagnosis apa yang salah dalam organ-organ tubuhnya, sehingga teroris yang anak-anak bangsa sendiri mengidentikkan sang amirul dengan musuh Islam?" tegas Umar. 

"Keberanian introspeksi dan mengoreksi serta memperbaiki kekurangan dalam lembaga-lembaga bagian dari kekuasaan yang diasumsikan amirul mukminin itu akan memantapkan hati dan logika mereka yang menaruh hormat pada pimpinan nasional sebagai amirul muminin! Kasihan mereka yang menaruh hormat pimpinan nasional sebagai amirul mukminin, padahal realitasnya jauh dari memadai buat gelar yang amat luhur itu!" ***

0 komentar: