"DENGAN keprihatinan yang merata nyaris semua kontingen dari seluruh negeri, atas penginapan yang kurang nyaman, fasilitas pertandingan kurang mendukung peningkatan prestasi, dan upacara pembukaan yang ditunda dua hari karena Presiden sedang di luar negeri, pada Hari Olahraga Nasional 9 September hari ini jadwal pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Pekanbaru, Riau, dimulai!" ujar Umar.
"Tak boleh dilupakan, semua itu bisa dilakukan berkat bantuan berbagai kesatuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menangani finishing pengerjaan berbagai gedung dan fasilitas yang terlambat sehingga tanpa bantuan TNI mungkin saat jadwal PON tiba fasilitas belum selesai!"
"Begitulah prihatinnya
akibat persiapan PON kali ini ditangani pimpinan yang tidak profesional dalam berbagai hal!" timpal Amir. "Mulai tidak profesional dalam mengelola time schedule proyek yang tanggal penyelenggaraannya sudah ditetapkan enam tahun sebelumnya, sampai tidak becus dalam kontrol hingga proyeknya jadi bancakan koruptor?baru tahap pertama sudah 13 orang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka!"
"Akibat meriahnya korupsi itu pula fasilitas olahraga yang dihasilkan kurang prima!" tegas Umar. "Kolam renang keruh terus, hingga atletnya kegatalan! Ada kamar ganti atlet yang air kamar mandinya tak ada, dari mana saluran airnya mau disambungkan juga kurang jelas! Bahkan bahan kanopi sebuah gedung berkualitas rendah sehingga mencederai sejumlah pekerja saat dipasang!"
"Namun, semua rekaman gambar dan tulisan mengenai acak-kadutnya PON kali ini, mulai persiapan sampai tiba pelaksanaannya, harus didokumentasikan dengan baik sebagai pelajaran yang tak boleh terulang!" timpal Amir. "Rekaman itu diputar setiap kali Komite Olahraga Nasional (KONI) rapat menetapkan jadwal PON berikutnya, untuk wanti-wanti pada tuan rumah mendatang pesta olahraga bangsa itu tak sampai mendegradasi citra kemampuan bangsa dalam menyelenggarakannya! Cukup sekali di Riau itu saja terjadi PON prihatin!"
"Meskipun demikian, kepada para atlet dan pelatih diharapkan jangan sampai patah semangat jika mendapat fasilitas bertanding dan akomodasi di bawah standar!" tegas Umar. "Sebaliknya, jadikan setiap kekurangan yang ditemui sebagai tantangan meningkatkan prestasi! Selamat bertanding!" ***
0 komentar:
Posting Komentar