Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Rekomendasi Alim-Ulama NU!

"MUNAS Alim-Ulama dan Konbes Nahdlatul Ulama (NU) di Cirebon merekomendasikan koruptor yang menghancurkan ekonomi negara atau berulang-ulang korupsi agar dihukum mati!" ujar Umar. "Selain itu, juga direkomendasikan kalau uang pajak habis dikorupsi terus, warga tidak wajib membayar pajak! Yang wajib itu membayar zakat!" 

"Kedua rekomendasi itu mengesankan, alim-ulama NU yang sebelumnya terkenal konservatif-tradisional itu bergeser jadi relatif progresif!" timpal Amir. "Itu bisa terjadi karena mungkin, kesabaran ada batasnya juga! Di satu pihak karena pemerintah dengan perantinya kepolisian dan kejaksaan tampak tumpul dalam menumpas korupsi, di lain pihak kekuatan- kekuatan Islam lain yang sebelumnya progresif—seperti partai-partai politik beraliran Islam—belakangan jadi mengambil alih posisi NU jadi konservatif!"

"Artinya ada kekosongan di sayap progresif sehingga NU merasa perlu untuk mengisinya!" tegas Umar. "Alamat utama tujuan rekomendasi NU itu jelas pemerintah, baik selaku pengelola pajak maupun yang memenangkan pemilihan umum dengan janji kampanye akan menindak tegas korupsi! Nyatanya, korupsi malah menjadi-jadi, tanpa kecuali di lingkaran dalam kubu politik presiden terpilih!" 

"Dari situ terlihat rekomendasi alim-ulama NU itu cukup beralasan, tidak asal keras apalagi sekadar cari popularitas!" timpal Amir. "Tapi masalah sesungguhnya bukan pada lunak atau kerasnya rekomendasi, bahkan kala rekomendasi diterima dengan baik oleh pemerintah lewat pernyataan sikap NU itu sama dengan hasrat pemerintah, melainkan pada apakah suatu rekomendasi bisa atau mampu diimplementasikan pemerintah! Sering, rekomendasi dari pihak mana pun itu, cuma bisa menjadi dokumen sejarah! Sedang realitasnya selalu tetap begitu-begitu juga!" 

"Itu terjadi antara lain karena sebagian besar pengelola negara sudah mati rasa sehingga lebih menonjolkan logika-logika retorika untuk menaikkan citra belaka!" tegas Umar. "Sedang di balik retorika itu, realitasnya justru membuat gemas para alim-ulama hingga mengeluarkan rekomendasi yang pedasnya menyengat itu!" "Kalau kritik alim-ulama NU sudah setinggi nada kritik tokoh lintas agama, bukan mustahil bisa bernasib sama!" tukas Amir. "Kritiknya tak mampu dijalankan oleh penguasa!" ***

0 komentar: