TEMIN membuat kolam ikan di belakang rumah seluas 600 meter persegi. Kolam belum jadi, silih berganti agen menawarkan pakan ikan.
"Aku tak punya uang untuk membayar pakan ikan!" jawab Temin berulang pada setiap agen. "Bayarnya setelah panen!" jelas agen. "Iya kalau panen!" tukas Temin. "Kalau gagal?" "Dijamin tak gagal!" kata agen. "Sebab setiap memasok pakan, kami beri bimbingan teknis!"
"Tapi mohon maaf! Aku tak memberi pakan ikan di kolamku!" tegas Temin. "Ikanku dipelihara dan diberi pakan makhluk halus!"
Sampai situ para agen menganggap Temin bercanda. Tapi pernyataan Temin itu ternyata serius. Para agen tak pernah melihat Temin membeli pakan, para tetangga juga tak pernah melihat Temin memberi makan ikannya, tapi ikan mujahir di kolam Temin berkembang pesat, lebih gendut dari ikan di kolam orang lain yang pakannya sesuai brosur produsen pakan!
Para tetangga jadi kasak-kusuk, sepakat malam Jumat mengintip Temin berkomunikasi dengan makhluk halusnya. Diintai tengah malam, Temin tak terlihat. Diusut, ternyata ia tidur di rumah!
Esoknya lebih gila lagi, ia menjual ikan kolamnya dalam paket plastik bertulisan “Ikan Organik”. Pembelinya orang-orang bermobil dari kota! "Dengan label ini, harganya jadi nyaris dua kali lipat dari ikan biasa!" ujarnya ke tetangga.
"Dari mana mereka tahu di tempatmu ada ikan organik?" tanya tetangga.
"Karena aku pasang iklan baris!" jawab Temin.
"Tapi bagaimana kau bisa menjamin ikanmu organik?" kejar tetangga.
"Kan kalian sendiri melihat, ikanku tak pernah diberi pakan yang bisa saja mengandung bahan kimia!" jawab Temin. "Ikanku makan plankton, makhluk halus yang kubiakkan di kolam sebelum anak ikan dimasukkan! Ikan paus sebesar kapal saja makannya plankton, mujahir juga oke!"
"Bagaimana cara membiakkan plankton?" tanya tetangga.
"Itu baru pertanyaan jitu!" sambut Temin. "Pertama kolam keringkan. Lalu tebarkan pupuk organik cair, seliter inti dicampur air secukupnya untuk kolam 600 meter seperti milikku! Sehari kemudian kolam diisi air. Setelah dua hari, plankton siap memberi makan anak ikan!"
"Kalau cuma gitu gua juga bisa," tukas tetangga. "Pupuk cairnya buatan Jatiagung seperti yang diserahkan ke Wagub Selasa lalu, kan?"
"Pokoknya inovasi Lampung!" tegas Temin. "Pupuk organik dan pola planktonnya! "***
0 komentar:
Posting Komentar