"JIKA pemerintah alergi impor sapi bakalan, cara ideal tentu bukan memangkas jumlah impornya hingga industri penggemukan sapi terganggu, tapi lewat program mengakhiri impor anak sapi dengan mengalihkan induknya ke dalam negeri dalam waktu paling lama lima tahun!" ujar Umar. "Dengan impor sapi bakalan selama ini per tahun sekitar 500 ribu ekor, berarti dalam lima tahun itu harus bisa memindahkan induk sapi unggul sebanyak itu!"
"Pak Harto dulu telah mengembangkan sapi unggul! Tapi sayang jumlahnya terbatas, hanya untuk etalase kekuasaan!" sambut Amir. "Tapi pilihan bibit unggul yang mampu menghasilkan daging 500 kg atau lebih seekor menjadi cara paling tepat untuk memakmurkan petani dalam waktu lebih cepat!"
"Itu bisa dilakukan melalui memindahkan induk sapi unggul ke sini dengan menggaduhkan (bagi hasil) pada petani kita!" tegas Umar. "Cara itu sekaligus mengatasi kendala pembuatan ranch (peternakan) bagi 500 ribu ekor sapi induk! Soal di balik penggaduhan ada peternakan inti rakyat (PIR) karena yang diwajibkan mengalihkan induk sapi bakalan itu perusahaan penggemukan sapi, agar kebutuhan hidup petani pemelihara sapi induk itu terjamin, hanya masalah teknis! Tapi program mengalihkan induk sapi unggul ke dalam negeri bukan hal mustahil!"
"Pengembangan bibit unggul—padi, jagung, singkong, sampai ternak—untuk mempercepat kemakmuran rakyat tidak boleh ditabukan!" ujar Amir. "Apalagi ini terbatas skala usaha tertentu, sehingga romantisme pada bibit lokal bisa dijaga untuk tidak terganggu secara signifikan! Sedang memperbanyak variabel unggul dalam memacu kemajuan bangsa jadi suatu keharusan!"
"Bisa dilakukan quick count berapa pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Lampung naik dengan tambahan aset 500 ribu induk sapi unggul produktif!" tegas Umar.
"Sekaligus programnya akan efektif mengurangi angka kemiskinan di provinsi ini, jika distribusi sapi induk diprioritaskan pada keluarga miskin di perdesaan! Sekali merengkuh dayung, banyak pulau dilalui!"
"Bagi pengusaha, pengembangan usaha hingga integrated dari hulu ke hilir dalam kendalinya itu pasti lebih menguntungkan!" timpal Amir. "Bagi pemerintah, kian menjamin stabiltas ekonomi! Kuncinya tinggal pada political will!" ***
0 komentar:
Posting Komentar