"CNN Senin malam melaporkan Abenomics Boost, kejutan dari Jepang yang dalam triwulan pertama 2013 ekonomi negeri itu tumbuh 3,5%, di atas prediksi analis, 2,7%!" ujar Umar. "Abenomics itu sebutan kebijakan Perdana Menteri Jepang Sinzo Abe, yang terpilih lagi Desember 2012, setelah mundur 2007."
"Apa ciri utama Abenomics?" potong Amir.
"Dua dari tiga pilar kebijakannya telah berjalan, pertama di jalur fiskal memperlancar belanja pemerintah!" jelas Umar. "Sedang di jalur moneter, Bank Sentral menyuntikkan dana ke perekonomian Jepang dalam skala masif!"
"Apa tak menyulut inflasi?" sela Amir. "Kekhawatiran itu yang justru dipetik hasilnya oleh Abenomics!" tegas Umar. "Dari November (sebelum Abe terpilih) sampai Kabinet Jepang melaporkan Kamis lalu, nilai mata uang yen telah melemah 29% pada dolar AS! Eksportir Jepang diuntungkan, selain daya saingnya menjadi lebih kuat, setiap dolar menghasilkan yen lebih banyak!"
"Ekses inflatoarnya kan besar?" tukas Amir. "Sebaliknya, menurut Japan Times, indeks harga bahan pokok (core consumer) Jepang Maret 2013 justru turun 0,5%. Akibat tekanan psikologis kuatnya kurs yen (makin sedikit saja yen didapat dari setiap dolar hasil ekspor), harga barang-barang di dalam negeri Jepang justru mengalami deflasi selama lima belas tahun!" tegas Imar.
"Kini, daya saing ekspor Jepang menguat fantastis dengan kurs yen yang makin ideal! Ini mendorong indeks Nikkei tembus 15 ribu poin, tertinggi lima tahun!" "Tapi apakah semua itu bukan cuma gejala sementara, benefit dari terjun bebasnya kurs yen?" tukas Amir.
"Para pengamat meletakkan penentu untuk bertahannya sukses awal Abenomics dan kelanjutan prospek jangka panjang ekonomi Jepang pada pilar ketiga strategi Abenomics—reformasi struktural! Tapi diakui, pilar ini tersulit diimplementasikan!" jawab Umar. "Dalam rancangan Abenomics, reformasi bertolak dari penciptaan pasar kerja fleksibel, mendorong wanita masuk ke pasar kerja!"
"Reformasi struktural jelas harus menyentuh semua sisi dan sektor ekonomi!" timpal Amir. "Dengan kemampuan Abe menciptakan momentum, reformasi struktural memaknai momentum itu menjadi ujian bagi Abe!" *
0 komentar:
Posting Komentar