Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pertumbuhan Ekonomi Melambat!

"DENGAN hanya tumbuh 6,02% pada kuartal I 2013, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah melambat dan terendah dalam tiga tahun terakhir!" kutip Umar. "Kontribusi lima komponen menurun: pengeluaran pemerintah (0,03%), pembentukan modal tetap bruto (1,44%), perubahan inventori dan diskrepansi statistik (0%), ekspor barang dan jasa (1,62%), serta impor barang dan jasa (-0,16%)." 

"Perlambatan pertumbuhan pada ekspor dan impor jelas ekses perlambatan pertumbuhan ekonomi global! China yang satu dekade lalu tumbuh rata-rata di atas 10% per tahun, pada tahun terakhir ini sulit untuk bertahan di 7%!" sambut Amir. "Tapi, Indonesia terlena merasa hebat setelah pertumbuhan ekonominya 6,5% menduduki peringkat dua dunia setelah China—7%! Akibatnya, pada kuartal I tahun ini sudah melambat signifikan!"

"Pelemahan pertumbuhan ekonomi itu, menurut Direktur Neraca Pengeluaran BPS Sri Soelistyowati, akibat daya serap pemerintah terhadap anggarannya sangat rendah, terutama belanja barang!" tegas Umar. "Impor barang modal bergerak juga negatif! Artinya, kata Sri, proyek-proyek pemerintah berjalan lambat!" 

"Gejala melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat dibanggakan bisa mendekati pertumbuhan China (di titik terendahnya), tentu amat disayangkan!" timpal Amir. "Apalagi itu terjadi hanya akibat keteledoran pemerintah terlena oleh capaian pertumbuhan yang mendekati China! Luapan kepuasan itu membuat pemerintah jadi lambat membuat keputusan untuk menggerakkan pembangunan dan menyelesaikan masalah!

 Akibatnya, seperti kata Sri Soelistyowati, belanja pemerintah di awal tahun ini sangat kecil sekali!" "Kebiasaan pemerintah lambat mengambil keputusan dalam berbagai masalah strategis itu selain menjadi penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi, juga mendorong laju inflasi sehingga inflasi tahunan April 2013 mencapai 5,57%!" tukas Umar. 

"Tampaknya kinerja pemerintah pada kuartal I 2013 ini jeblok! Penyebab jeblok itu perlu dicari untuk mengatasi gejalanya!" "Itu karena Presiden dan para menterinya amat repot mengurus partainya memenuhi deadline calon pemilu legislatif!" tukas Amir. "Urus partai dulu, urusan pemerintah belakangan!" ***

0 komentar: