Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

'Raja Olah' yang Mengatur Negara!

"JIKA orang Medan tanya ise mangatur nagara on--siapa yang mengatur negara ini--untuk saat ini jawabnya 'Raja Olah', seperti yang dipergoki KPK mengatur impor daging sapi!" ujar Umar. "Ketika Presiden dan para menteri Kuartal I 2013 lebih sibuk mengurus partainya, maka 'Raja Olah' yang bisa jadi ada di setiap bidang dan tingkat kekuasaan mengambil alih perannya! Hasil gorengan raja olah langsung ketahuan, pertumbuhan ekonomi melambat sampai ke 6,02%, inflasi meloncat ke 5,57%!" 

"Pertumbuhan ekonomi melambat jelas karena belanja negara terutama proyek jadi terlambat dikerjakan!" timpal Amir. "Bukan saja karena menteri tak sempat mengurusnya, tapi juga karena harus digoreng raja-raja olah untuk political advantage--keuntungan politik--barisan penguasa--khususnya menjelang Pemilu! Itu karena eksistensi raja olah diperlukan untuk mencari biaya segala macam kegiatan politik agar pejabat, politisi, dan partainya terlihat tetap bersih!"

"Kasus Wisma Atlet, Hambalang, impor daging sapi dan sejumlah kasus lain yang terbongkar tak lain akibat raja olahnya grasah-grusuh!" tegas Umar. "Contohnya raja olah impor daging sapi, membagi-bagi mobil berkelas ke sejumlah perempuan cantik, gelang Hermes (Rp70 juta per buah), jam tangan Rolex! Mobil mewahnya banyak--sudah disita KPK--dari Alphard, Prado, Land Cruiser, sampai Mercy! 

Bahkan jauh lebih mencolok, kantor DPP sebuah partai dijadikan show room mobil mewah--juga disegel KPK!" "Karena jumlah istri raja olah tersebut sudah memenuhi kuota Sunnah, barisan perempuan cantik yang dilengkapi mobil dan aksesori kelas atas itu kayaknya merupakan perlengkapan operasional olah-mengolahnya!" tukas Amir. "Saat terjebak sekamar dengan mahasiswi di kamar hotel mewah Jl. Sudirman Jakarta, contohnya, dia mengaku cewek itu sebagai bonus buat si penerima suap Rp1 miliar!" 

"Karena peran raja olah memang diperlukan oleh pejabat dan politisi dalam memanfaatkan secara terselubung kekuasaannya, raja olah yang terbongkar itu sebenarnya karena mereka cuma amatir yang bermain di meja taruhan besar!" timpal Umar. "Padahal di lain sisi, para raja olah profesional yang bermain di pojok tetap aman dan nyaman! Para kontraktor cukup setor ke raja olah profesional itu, dijamin dapat proyek sesuai besar setorannya!" ***

0 komentar: