Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Menyorot Anggaran Pendidikan!

"PENELITI Indonesia Governance Index (IGI) Rofandi Harianto menyoroti masih buruknya penganggaran pendidikan, (bersama kesehatan dan penanggulangan kemiskinan) di Provinsi Lampung!" ujar Umar. "Pelaksanaan dana BOS ia bandingkan, di DKI Jakarta setiap murid menikmati setara Rp2 juta/tahun, di Lampung cuma Rp200 ribu/murid/tahun!" "Contoh itu soal penganggaran!" sambut Amir. 

"Secara nasional 2013 ini setiap murid SD/MI dapat dana BOS Rp580 ribu/tahun, SMP/MTs Rp710 ribu/murid/tahun, SMA/SMK/MA Rp1 juta/murid/tahun! Di DKI setiap murid bisa dapat Rp2 juta karena selain BOS dari APBN, APBD-nya menganggarkan dana BOS-Daerah dan tunjangan buar tambahan gaji guru!"

"Begitulah penganggaran untuk pendidikan yang benar-benar sesuai perintah konstitusi!" tegas Umar. "Tak seperti di Lampung, diakal, semua SKPD dapat anggaran pendidikan, meski untuk pegawai-ada Badan Diklat!" tukas Umar. 

"DI Yogyakarta peringkat satu tata kelola, salah satu dasarnya benar-benar mengalokasikan 20% APBD-nya untuk pendidikan, memberi BOS Daerah untuk setiap murid SD/MI Rp150 ribu/tahun dan sekolah lanjutan Rp200 ribu/tahun!" "Padahal, APBD DI Yogyakarta tidaklah sebesar DKI!" timpal Amir. 

"Jadi, bukan seberapa besar anggaran yang tersedia, tapi seberapa besar kemauan memprioritaskan dunia pendidikan! Soal kemauan itu penting, karena di tingkat dua banyak anggaran pendidikan jauh di bawah 20% dari APBD-nya!" "Itu tanpa peduli transfer APBN ke daerah alokasi dana untuk pendidikan sudah diplot 20%!" tukas Umar. 

"Akibatnya, meski APBN pendidikan naik 73 kali lipat--2013 sebesar 338,6 triliun dari 1997 sebesar Rp4,6 triliun--kemajuan pendidikan terutama di daerah jauh dibanding peningkatan anggarannya! Seperti fasilitasnya, banyak yang malah kedodoran!" "Lebih-lebih mutu pendidikannya!" tukas Amir. 

"Dalam World Competitiveness Index 1997 mutu pendidikan Indonesia di peringkat 39 dari 49 negara, pada 2007 jadi peringkat 53 dari 55 negara! (Kompas, 23-5) Secara obyektif dari 2007 belum banyak perubahan mutu pendidikan, sehingga tampak semakin besar dana dicurahkan kian tenggelam mutu pendidikan nasional! Konon lagi yang dana pendidikannya malah diakali dan dialihkan ke sektor lain seperti di Lampung!" ***

0 komentar: