"KAKEK, minta modal untuk buka bisnis money laundering!" pinta cucu. "Usaha jenis itu laris dan pasti amat menguntungkan! Buktinya Irjen Pol. DS yang jadi masalah justru karena nyambi buka usaha seperti itu! Hasilnya mencapai puluhan miliar! Begitu pula AF, hasil dari cuci uang juga miliaran! Uangnya dia bagi-bagikan pada orang-orang dekatnya!"
"Money laundering itu artinya pencucian uang!" timpal kakek.
"Uang siapa yang mau kamu cuci? Untuk menebus raskin saja uang warga desa kita sering kurang! Orang yang coba membuka usaha laundry kiloan juga banyak yang kurang berhasil karena warga sini banyak yang cuci-kering pakaiannya yang layak cuma sepasang, setiap dicuci tunggu kering dulu baru dipakai lagi!"
"Ah, kakek tak tahu cara kerja bisnis pencucian uang!" tukas cucu. "Menurut Wakil Ketua PPATK Agus Santoso, ada pola ring—lingkaran orang-orang tempat menyembunyikan hasil korupsi! Ring satu keluarga, istri, anak, adik, menantu, dan seterusnya! Ring dua orang-orang dekat di lingkungan kerja, ajudan, staf, dan orang kepercayaan! Ring ketiga terkait kegiatan sosial atau hobinya—seperti AF di lingkaran hobi dugemnya!" (M. Iqbal, Detiknews, 11-5)
"Memangnya siapa yang doyan dugem sama kamu?" entak kakek. "Tidak mesti dugem!" tangkis cucu. "Ada juga yang hobinya mancing! Kakek sendiri mengakui aku pembuat umpan kail terbaik yang bisa membuat ikan penasaran! Lewat hobi itu, masih dari temuan Agus Santoso, investasi favorit koruptor dalam bentuk tanah dan kebun—sebanding properti di kota besar! Dari proses jual-beli tanah dan kebun, kita bisa jadi juragan tanah!" "Apa kamu tak tahu juragan tanah kuburan di Sentul, Bogor, juga sudah dibui KPK?" bentak kakek.
"Di Lampung juga ada mantan pejabat dibui yang dikaitkan kasus tanah! Kamu malah mencari jalan pintas ke bui pula, dari bisnis pencucian uang hingga ke calo tanah persembunyian harta koruptor!" "Tapi di jalan pintas itu, Kek, uang miliaran rupiah bisa diperoleh! Sedang di jalan lain yang kakek restui membayangkannya saja pun susah!" timpal cucu. "Soal masuk bui, itu sudah tertulis dalam suratan takdir! Banyak juga yang berhasil lolos dari jalan pintas itu! Sedang yang dibui pun, kata Ketua KPK, sering lolos tidur di rumah!" ***
0 komentar:
Posting Komentar