"BATIK sebagai produk budaya unik Indonesia telah ditabalkan badan kebudayaan PBB UNESCO sebagai warisan budaya dunia!" ujar Umar. "Meskipun demikian, ternyata bukan batik orisinal asal Indonesia yang menguasai pasar dunia! Tapi, justru produk tiruannya asal China! Tak kepalang batik China juga menyerbu pasar dalam negeri asal budayanya, Indonesia!"
"Memang! Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2012 (Januari—Desember) sebanyak 1.037 ton produk batik asal China masuk ke Indonesia dengan nilai 30 juta dolar AS!" ujar Umar. "Itu berlanjut sepanjang Januari—April 2013 batik China yang masuk ke Indonesia sebanyak 103 ton dengan nilai 1,65 juta dolar AS! Semua batik China yang masuk ke Indonesia tersebut diketahui dalam bentuk pakaian jadi!" (DetikFinance, 8-6)
"Catatan statistik itu yang masuk lewat saluran formal!" tegas Umar. "Selama ini bukan rahasia lagi bagi umum, barang elektronik dan tekstil banyak masuk lewat jalur penyeludupan! Ketua Kadin Pusat Rachmat Goebel sampai mewanti-wanti kalau aparat tak bisa menghentikan penyeludupan yang marak lewat pelabuhan besar dan kecil di seantero negeri, industri dalam negeri terancam gulung tikar!"
"Tapi pasar dalam negeri kita ramah menerima barang-barang seludupan, apalagi yang berupa barang tiruan seperti batik China itu, karena harganya jauh lebih murah!" tukas Amir. "Sebab, kalau batik orisinal kita merupakan produk kerajinan yang dikerjakan sehelai demi sehelai mulai dari kain mori mulus digambar, diwarnai, dibironi, dan seterusnya, tekstil China dengan corak desain mirip batik itu langsung dicetak dengan mesin seperti mencetak koran dalam gulungan (bal) yang panjang!"
"Belum lagi produktivitas tenaga kerja China yang jauh lebih tinggi dari Indonesia!" timpal Umar. "Dengan proses kerja yang sama pun, produktivitas yang lebih tinggi itu akan menghasilkan barang yang lebih murah! Konon pula upah buruh di China juga lebih rendah!" "Kalau harus bersaing harga dengan produk China, memang berat! Apalagi harga batik asli kita dengan batik tiruan dari China yang cuma tekstil bercorak mirip batik!" tegas Amir.
"Untuk itu, agar industri batik nasional kita tetap bisa bertahan, jangan salah beli! Pilih batik yang benar-benar buatan dalam negeri! Cintailah produk-produk Indonesia!" ***
0 komentar:
Posting Komentar