Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Masa Panen Keteledoran Tiba!

"APBD 2013 Provinsi Lampung terancam defisit Rp707 miliar! Di antara penyebabnya bagi hasil pajak turun!" ujar Umar. "Bagi hasil pajak turun karena penghasilan pajak nasional dari daerah ini merosot, tentu akibat PPh perusahaan turun! PPh perusahaan turun karena laba berkurang akibat biaya operasional naik oleh jalan-jalan rusak dan banyak keteledoran pemerintah dalam pelayanan publik lainnya!" 

"Pokoknya masa panen buah keteledoran pemerintah atas kewajibannya melayani rakyat telah tiba!" timpal Amir. "Ada dua keteledoran! Pertama, keteledoran laten terhadap hak-hak sipil utamanya minoritas, serta membiarkan infrastruktur ekonomi terlantar rusak berat di daerah! Kedua musiman, menjelang Pemilu Presiden dan menteri lebih sibuk mengurus partai ketimbang mengurus negara!"

"Triwulan I 2013 akibat kabinet ditinggal sibuk mengurus partai masing-masing, pelaksanaan program pemerintah tersendat, penyerapan belanja pemerintah amat rendah, terutama belanja barang modal!" tegas Umar. "Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan I 2013 pun melambat jadi hanya 6,02%, dari estimasi 6,4%! Melambatnya pertumbuhan ekonomi akibat nerosotnya belanja pemerintah itu ditegaskan Direktur Neraca Pengeluaran BPS, Sri Soelistyawati!" 

"Realisasinya, per 15 Mei penyerapan belanja modal baru Rp20,23 triliun atau 10,97% dari pagu!" timpal Amir. "Bandingkan dengan 2012 yqng nyaris 12 persen pekan pertama Mei dan menjadi 79,6% pada akhir tahun. Tahun 2011 penyerapannya 83,6%" (Kompas, 27-5) "Pelemahan belanja cerminan keteledoran pelayanan pemerintah kepada masyarakat itu buahnya berupa anjloknya penerimaan pajak, terutama PPh nonmigas sebesar Rp53,5 triliun!" tukas Umar. 

"Meski di DPR pelemahan pajak itu diamini sebagai dampak pelemahan ekonomi global, dilihat dari rendahnya serapan belanja pemerintah dan jebloknya infrastruktur di daerah-daerah, rakyat bisa menilai sendiri mana yang benar!" "Begitupun, keteledoran tetap jadi kebiasaan pemerintah!" tukas Amir. "Contohnya dalam mengurangi subsidi BBM, bukan segera dilakukan tapi diayun, dikeluarkan dulu Inpres No.5/2013 tentang Sosialisasi Kenaikan Harga BBM! Alhasil, pengurangan subsidinya tertunda terus justru oleh keteledoran yang disengaja!" ***

0 komentar: