"MENAKERTRANS Muhaimin Iskandar mematok target akhir 2013 pengangguran berkurang jadi 5,5%—5,8%, dari 5,92% atau 7,17 juta orang pada Februari 2013 dari angkatan kerja sebanyak 121,2 juta orang sesuai data BPS!" ujar Umar. "Target itu didasarkan pada asumsi pertumbuhan ekonomi 6,8%—7,2%, di mana setiap 1% pertumbuhan menciptakan lebih dari 350 ribu lapangan kerja!"
"Target mengurangi penganggur pada kisaran 0,2%—0,4% sebenarnya realistis!" sambut Amir.
"Tapi asumsi pertumbuhan ekonomi yang dijadikan dasar pencapaian targetnya yang dilebih-lebihkan! Awal Mei lalu, Standard & Poor's (S&P) telah mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 6,8% menjadi 6,2%, sekaligus merevisi outlook peringkat utang Indonesia dari positif menjadi stabil! Koreksi S&P itu diikuti perubahan asumsi pada APBNP 2013!"
"Asumsi yang tepat sebagai dasar pencapaian target penting karena pengangguran masalah krusial di Indonesia!" tegas Umar. "Seperti asumsi setiap 1% pertumbuhan membuka 350 ribu kesempatan kerja, sudah hampir dua dekade tak terjadi di negeri kita!
Karena pertumbuhan ekonomi terjadi lebih 50% oleh sumbangan konsumsi, kurang berkualitas dalam membuka lapangan kerja baru! Sumbangan produksi (sisa ekspor dikurangi impor) selalu kurang 20%! Sedang investasi, utamanya dari APBN tahun ini turun tajam!"
"Di balik pertumbuhan ekonomi tak berkualitas itu, setiap tahun pertumbuhan pencari kerja baru 3 juta orang tak selalu diimbangi dengan terciptanya lapangan kerja baru yang sesuai!" tukas Amir.
"Kalaupun angka penganggur di statistik tidak meledak, sebagian besar teratasi oleh kriteria bukan penganggur jika dalam satu minggu seseorang ada aktivitas 2 jam! Mungkin standarnya artis yang seminggu manggung dua jam honornya puluhan juta rupiah!"
0 komentar:
Posting Komentar