Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Kredit Macet KUR Masih Tinggi!


H. Bambang Eka Wijaya

"SAMPAI 31 Mei 2013 Kredit Untuk Rakyat (KUR) yang disalurkan mencapai Rp18,03 triliun atau 50,3% dari target Rp36 triliun!" ujar Umar. "Namun kredit macet (non-performance loan/NPL) KUR cukup tinggi, rata-rata semua bank mencapai 4,5%! NPL tinggi karena tekanan pemerintah untuk mencapai target, hingga bank kurang hati-hati!" (detikFinance, 28-6)

"Dorongan pemerintah cepat mencapai target itu dengan jaminan asuransi kredit yang ditanggung pemerintah!" timpal Amir. "Soalnya jika tak didorong, hanya dengan cara kerja standar bank mungkin kebanyakan warga tak memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit! Padahal, KUR program credit reform sederajat fungsinya dengan land reform bagi usaha menciptakan pemerataan! Jadi, NPL tinggi itu risiko yang ditoleransi!"

"Begitupun, NPL tinggi di suatu sektor akan berpengaruh pada NPL perbankan nasional secara keseluruhan!" tegas Umar. "Tingkat NPL keseluruhan itu menjadi ukuran ke-prudent-an perbankan Indonesia di tingkat internasional! Karena itu, pemerintah bisa saja menggebrak bank pelaksana KUR untuk mencapai targetnya, bank harus tetap menjaga reputasinya!"

"Dilihat dari tingkat NPL pada bank pelaksana, cenderung faktor kedekatan bank dengan nasabah kelas bawah sebagai penyebabnya!" tukas Amir. "Itu terlihat pada BRI (KUR Mikro) NPL-nya hanya 1,8%, sedang BNI mencapai 10,5%! Urutan NPL lengkapnya--BNI 10,5%, BPD 7,5%, BTN 7,9%, BSM 6,8%, Bukopin 4,2%, BNI Syariah 3,9%, BRI (KUR Ritel) 3,6%, Bank Mandiri 3,5%, BRI (KUR Mikro) 1,8%."

"Pengalaman itu menunjukkan, keseimbangan antara mencapai target dan ke-prudent-an bank bisa diciptakan lewat kedekatan orang bank dengan rakyat kelas bawah nasabah KUR!" timpal Umar. "Kecuali BRI Mikro yang memang hidup di tengah warga desa, bahkan BRI Ritel pun masih perlu lebih intens lagi pendekatannya dengan rakyat kelas bawah!"

"Artinya, program KUR bukan hanya berfungsi menyalurkan kredit ke rakyat kelas bawah!" tegas Amir. "Tapi jauh lebih penting dari itu, KUR yang meniru Ramin Bank Bangladesh bertujuan lebih mendekatkan hubungan bank baik orang maupun lembaganya dengan rakyat kelas bawah! Perbankan yang terlalu elitis jadi salah satu penyebab ketimpangan sosial yang kian memburuk di negeri ini!" ***

0 komentar: