"SETIAP hari 40 orang tewas korban narkoba di Indonesia! Itu belum terhitung yang putus sekolah atau jadi gila, ujar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Anang Iskandar," kutip Umar. "Kata Anang, kerugian akibat peredaran narkoba di Tanah Air mencapai Rp41 triliun/tahun! Ada 14 jenis narkoba baru yang ditemukan di laboratorium BNN, kreasi para bandar!" (detiknews, 2-6)
"Di dunia bahkan terdapat 251 narkoba jenis baru yang dibuat para bandar untuk lolos dari jerat hukum di setiap negara!" timpal Amir. "Lazim UU antinarkoba menyebut jenis dan isi ramuan narkoba yang dilarang! Di Indonesia ditemukan jenis baru yang belum diatur UU!"
"Booming narkoba hingga devisa yang disedot sindikat internasional dari Indonesia setiap tahun lebih 10 tahun APBD Provinsi Lampung itu mengakibatkan penanggulangannya mulai kewalahan!" tegas Umar.
"Tempat rehabilitasi, kata Anang, sudah tak lagi cukup dibanding prevalensi pengguna narkoba saat ini! Tempat rehabilitasi milik instansi pemerintah masih sedikit, milik swasta ada 80 buah. Idealnya ada di setiap provinsi, kabupaten/kota buat menampung warga masing-masing!"
"Gambaran Kepala BNN menunjukkan betapa parahnya masalah narkoba yang membeliti bangsa ini!" tukas Amir.
"Pengawasan dan penindakan formal saja terkesan sudah kalah oleh besarnya arus dan peredaran narkoba yang lolos sampai ke pengguna, yang juga semakin merasuk ke semua segmen warga masyarakat--untuk Lampung sampai ke politisi DPRD, pejabat PNS, bahkan polisi!"
"Artinya, tak lagi cukup penangkalannya hanya diserahkan kepada aparat hukum formal!" timpal Umar.
"Selain upaya masyarakat seperti Gerakan Nasional Anti-Narkoba dan Obat Terlarang (Granat) perlu ditingkatkan, stelsel kewargaan sampai tingkat RT/RW sudah harus diaktifkan! Prinsipnya, semakin sempit tempat peredaran dan konsumsinya, akan semakin kecil pula ancamannya!"
"Gerakan waspada narkoba sampai ke warga RT/RW itu diiringi penyuluhan bahaya narkoba kepada warga, orang tua dan anak-anaknya!" lanjut Amir.
"Pencegahan bersilang kewargaan RT/RW dan keluarga orang tua dan anak-anak itu bisa diharapkan untuk lebih memperketat peredaran dan konsumsi narkoba!" ***
0 komentar:
Posting Komentar