"RAKYAT Iran memilih jalan perubahan dengan memenangkan tokoh reformis moderat, Hassan Feridon Rouhani, dalam pemilu presiden, Jumat (14-6)," ujar Umar. "Setelah suara buat Rouhani mencapai 18.613.329 dari 36.704.156 suara yang dihitung atau 50,7% dari seluruh kartu suara, meninggalkan lawannya, Wali Kota Teheran Mohammad Baqar Qalibaf, lebih 6 juta suara, tokoh spiritual Ayatollah Ali Khamenei mengucapkan selamat kepada Hassan Rouhani sebagai presiden baru Republik Islam Iran!" (Liputan-6.com, 16-6)
"Rouhani lahir 12 November 1948 dengan nama Hassan Feridon, dari keluarga pejuang reformis menentang Shah Iran!" timpal Amir. "Ia politisi Shiah Mujtahid, lawyer dan diplomat lulusan master dan Ph.D. hukum dari Glasgow University! Selain bahasa Arab dan Persia, ia fasih berbahasa Inggris dan Prancis hingga jadi juru bicara perundingan nuklir Iran dengan Eropa!"
"Hassan Rouhani memang politisi senior yang matang, menjadi anggota parlemen Iran lima periode 1980—2000, menjabat sekretaris Dewan Agung Keamanan Nasional (1989—2005)—masa jabatan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani dan Mohammad Khatami," tegas Umar.
"Dalam masa bersamaan, ia merangkap aneka jabatan nonstruktural, seperti anggota Majelis Pakar (Assembly of Experts) yang menjadikan dirinya andalan melawan tekanan Barat!" "Di bawah kepemimpinan Hassan Rouhani yang akan dilantik pada 3 Agustus, hubungan lebih hangat dengan Barat dibanding Ahmadinejad bisa diprediksi!" tukas Amir.
"Tapi dengan garis politik kaum reformis anti-Shah yang dasarnya anti-Barat, hubungan baik itu takkan terlalu jauh menjadi seakrab Saudi dan Yordania! Kehangatannya sebatas moderat—saling menghormati! Tapi itu jelas jauh lebih baik ketimbang sebelumnya, saling ancam!" "Itu bisa membawa perubahan berarti bagi Iran, setidaknya perubahan garis kekuasaan konservatif ke moderat!" timpal Umar.
"Dan arah ke depannya jelas, yakni mengikuti jalan kritik-kritik Ayatollah Ali Khamenei terhadap fundamentalisme pemerintahan konservatif selama ini! Kebijakan media massa yang jadi lebih terbuka, transparansi, check and balances dalam pemerintahan dan demokrasi di bawah supremasi hukum, sesuai perubahan yang didambakan rakyat Iran!" ***
0 komentar:
Posting Komentar