Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Memberantas Mafia Migas!


"USAI dialog di Kadin Jumat malam, Jokowi mengatakan tiga cara memberantas mafia minyak dan gas (migas) serta pertambangan jika ia terpilih jadi presiden," ujar Umar. "Pertama, audit pengawasan lapangan diperkuat. Kedua, ilegal mining disetop. Ketiga, perbarui tata kelola dan perizinan sektor migas dan pertambangan!" (Kompas.com, 21/6) 

 "Wartawan memperdalam tentang mafia migas dan pertambangan yang terungkap dalam dialog dengan pengusaha!" timpal Amir. "Hal itu terkait dari investasi, usaha meningkatkan pendapatan ekspor dari sektor pertambangan untuk menekan defisit neraca perdagangan dan defisit neraca pembayaran (current account)."

"Terkait defisit neraca perdagangan dan neraca pembayaran itu, pembersihan total dari benalu mafia migas menjadi penting!" tegas Umar. "Lebih-lebih karena konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Indonesia yang meningkat 8% per tahun, kini 1,5 juta barel per hari (bph), padahal kapasitas produksi BBM dalam negeri kini tinggal 650 ribu bph, selebihnya harus impor!" 

 "Total impor BBM dan minyak mentah menurut Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo sebesar 850 ribu bph, hingga perlu dana sekitar 120 juta dolar AS sampai 150 juta dolar AS, dengan kurs tengah BI 16 Juni 2014 Rp11.814 per dolar AS, setara Rp1,41 triliun sampai Rp1,77 triliun per hari! (Kompas.com, 17/6)" timpal Amir. 

 "Berarti, per bulan untuk impor BBM itu menyangkut uang sekitar Rp50 triliun! Dapat dibayangkan jika itu tak bersih dari mafia, seperti disebut para demonstran yang berulang ke KPK!" "Tata kelola dan perizinan yang ruwet bisa menjadi sarang mafia sehingga investasi untuk eksplorasi sumur baru terhambat dan produksi terus turun, menyebabkan impor terus membengkak!" tukas Umar. 

 "Karena itu, kepada wartawan Jokowi tegas berkata, 'Memberikan kesempatan investasi itu harus, tapi perizinannya harus benar juga!’" "Dalam dialog dengan pengusaha, duet Jokowi-Jusuf Kalla menyebutkan pada tahun pertama mereka akan memberantas mafia migas!" timpal Amir. 

"Sementara untuk mendorong penerimaan dari sektor pertambangan mewajibkan pengusaha membangun pabrik pemurnian biji mineral (smelter)." 

 "Diangkatnya masalah mafia migas dan pertambangan dalam dialog Kadin itu kejutan karena selama ini masalahnya kurang diketahui rakyat!" tukas Umar. "Masalah ini jelas penting, betapa masalah yang selama ini ditutupi, jika terpilih nanti diberantas sampai akarnya!" ***

0 komentar: