Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Menggali Akar Revolusi Mental!


"ANTROPOLOG Universitas Indonesia (UI) Bachtiar Alam mengirim surel ke detik.com (27/6) meluruskan bahwa akar revolusi mental bukan komunis seperti tuduhan seseorang di media sosial, tapi berakar pada pemikiran Mahatma Gandhi!" ujar Umar. 

 "Itu, kata Bachtiar Alam, terurai di buku Gandhi's Experiment with Truth Essential Writings by and about Mahatma Gandhi (Richard L. Johnson eds., 2007)."

Gandhi mengedepankan argumen bahwa kemerdekaan politik (self-rule) harus berdasarkan pada revolusi mental, yaitu perubahan total mental rakyat negara jajahan," kutip Amir. "Konsep revolusi mental seperti ini menduduki posisi sentral karena asumsi utama pemikiran Gandhi, pemerintahan negara merdeka harus berlandaskan kekuatan moral!" 

"Gus Dur sebagai pejuang kemanusiaan, mengagumi pemikiran Gandhi, hingga menyatakan 'I am a follower of Mahatma Gandhi’," tukas Umar. "Ciri yang menonjol dalam pemikiran Gus Dur, kata Bachtiar, melihat demokrasi sebagai suatu proses transformasi mental secara terus-menerus dengan bertumpu pada penghargaan terhadap persamaan hak, pluralisme, dan kebebasan menyampaikan aspirasi. 

Di sini tampak jelas pengaruh gagasan revolusi mental Gandhi pada Gus Dur." "Melihat latar belakang demikian jelaslah, kata Bachtiar Alam sang direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat UI lulusan S-3 Antropologi Harvard University (1995) itu, konsep revolusi mental merupakan benang merah yang menghubungkan pemikiran Mahatma Gandhi, Gus Dur, dan Jokowi, dengan konotasi bukan revolusi sosial yang radikal seperti dikedepankan dalam paham komunisme, melainkan lebih mengacu kepada gerakan moral untuk memperbaiki kehidupan berbangsa berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan universal!" tegas Umar. 

"Revolusi mental yang mengacu gerakan moral dari Gandhi itu cukup jelas, karena Gandhi terkenal sebagai pejuang antikekerasan!" "Seiring benang merah akar pemikiran revolusi mental tersebut, implementasinya oleh Jokowi dirangkai dalam Trisakti ajaran Bung Karno—berdaulat dalam politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya—yang oleh Bung Karno sendiri dikaitkan dengan Swadhesi Mahatma Gandhi!" timpal Amir. 

"Uniknya, prinsip-prinsip dasar ajaran Gandhi seperti hidup sederhana dan dekat dengan rakyat—Gandhi berpakaian tanpa jahitan, naik kereta api selalu di kelas tiga bersama rakyat kebanyakan—justru melembaga pada sosok Jokowi yang terkenal sederhana dan merakyat!" ***

0 komentar: