Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pro-Poor Pro-Job Hindari Jebakan!


KEBIJAKAN anggaran semua tingkat, pusat, provinsi, dan kabupaten-kota yang berorientasi pengentasan kemiskinan (pro-poor) dan membuka lapangan kerja (pro-job) jadi jaminan bagi kesinambungan pertumbuhan ekonomi dalam transformasi menjadi negara maju!" ujar Umar. 

 "Gagalnya pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja hingga kesenjangan pendapatan melebar menyebabkan stagnasi ekonomi akibat jebakan pendapatan menengah, middle income trap!" 

 "Jebakan seperti apa itu?" potong Amir. 

 "Stagnasi ekonomi pada negara berkembang (berpendapatan menengah) sehingga sulit bertransformasi menjadi negara maju!" jelas Umar.

"Bambang Soemantri Brodjonegoro, plt. kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, menyebut ciri negara yang terjebak middle income trap. Pertama, pendapatan dari ekspor rendah karena tak mampu bersaing dengan negara yang lebih maju! 

Kedua, tidak mampu mengendalikan sumber daya alam sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu. Ketiga, produktivitas usaha yang rendah sehingga tak berefek besar pada pertumbuhan ekonomi!" (Kompas, 3 Juni 2013) 

 "Berarti mengentaskan kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi kesenjangan pendapatan dan mendorong produktivitas itu merupakan upaya menghindari jebakan tersebut?" kejar Amir. "Tepat!" jawab Umar. 

"Tapi anggaran daerah, provinsi, dan kabupaten-kota, belum pro-poor dan pro-job! Tanpa kecuali anggaran yang dari pusat sudah diplot untuk itu, seperti 20% untuk anggaran pendidikan rakyat, di daerah dialihkan untuk pendidikan pejabat bahkan kepentingan elite lainnya!" 

 "Karena itu, meski ekspor BBM kita sudah berubah jadi net importer, kekayaan alam sudah habis terkuras tapi transformasi kita untuk menjadi negara maju belum berhasil!" timpal Amir. "Begitulah, karena transformasi itu seperti kendaraan balon gas yang keranjangnya dipenuhi warga miskin dan penganggur!" tegas Umar. 

 "Selama keranjang tersebut masih kelebihan muatan, balonnya tak akan mampu beranjak! Tak peduli hutan sudah tandus, isi perut bumi habis, transformasi tak kunjung berhasil menjadi negara maju! Mokal! Mayoritas rakyatnya kere mau jadi negara maju!" Catatan: Tulisan ini pernah diterbitkan pada 5 Juni 2013

0 komentar: