Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

ISIS Semakin Tidak Terbendung!

ISIS—Islamic State of Iraq and Syria—dipimpin Khalifah Abu Umar al-Baghdadi semakin tak terbendung meruyak wilayah Suriah Timur dan Irak Utara. Lajunya seolah tak tertahan oleh serangan udara Amerika Serikat (AS) dan sekutunya! Minggu (12/10), di Suriah pertempuran memperebutkan Kota Kobane, kawasan di perbatasan Turki. 

Gerak ISIS di front itu dihadang milisi suku Kurdi dibantu AS dan sekutunya dengan serangan udara. Meski demikian, ISIS terus melaju, kota-kota lain sekitar Kobane telah mereka kuasai. Hari sama di Irak pertempuran di dua front.

Front Abu Graib, hanya 30 km utara Bagdad membentuk 'Sabuk Bagdad', Ramadi dan Falujah lebih dahulu dikuasai ISIS. Di front ini ISIS dihadang tentara pemerintah Irak dibantu milisi Syiah—yang kewalahan, terdesak mundur terus. 

Front kedua di Diyala, provinsi timur di Irak Utara yang berbatasan dengan Iran. Di front ini lawan ISIS milisi Kurdi. Dalam breaking news CNN Minggu pagi waktu Atlanta, Senator McCain (Republik) dan Senator Independen dari Vermont Bernie Sanders, tidak setuju pasukan darat AS diturunkan untuk menahan laju ISIS. 

Kesalahan Presiden Bush (Jr.) mengirim pasukan darat ke Irak tak boleh terulang, tegas Sanders, saat itu lebih 5.000 putra terbaik AS tewas tanpa terkait langsung usaha mempertahankan Tanah Airnya! Menurut Sanders, apa yang diperankan AS dan sekutunya dari Inggris, Prancis, dan Jerman membantu warga lokal untuk mempertahankan negerinya itu sudah maksimal! 

Seharusnya negara-negara sekitar lokasi, seperti Arab Saudi, Turki, dan lain-lain yang menurunkan pasukan darat menahan laju ISIS. Jika tidak, hanya soal waktu saja negara-negara sekitar jadi front baru ISIS yang kian kuat dengan rekrutmen baru di wilayah taklukkan! 

ISIS semula pemberontak melawan rezim Bashar Al-Assad yang didukung pejuang dan dana asing non-Barat! Sayap lainnya didukung Barat, kini masih bertempur melawan rezim Assad di seputar ibu kota Damaskus dan kota bisnis Alepo. 

ISIS meruyak ke wilayah timur Suriah yang pertahanan rezim Assad relatif lemah. ISIS juga terus bertambah kuat dengan hasil rampasan dari bank dan lembaga bisnis di setiap kota yang mereka rebut, cukup untuk membeli tambahan senjata dan amunisi di pasar gelap! 

Dengan negara-negara sekitar hanya berharap AS dan sekutu—yang sudah dipastikan enggan—menurunkan pasukan darat, ISIS akhirnya akan de facto eksis sebagai kekhalifahan dengan wilayah luas di jazirah Arab! ***

0 komentar: