KIRAB budaya mengarak pasangan Presiden Joko Widodo-Iriana Widodo dan Wakil Presiden Mohammad Jusuf Kalla-Mufidah Kalla di atas dua kereta kencana akan memulai pesta rakyat pelantikan Jokowi-JK, Senin, 20 Oktober 2014.
Kirab dimulai pukul 12.00 di Bundaran HI seusai pelantikan Presiden-Wapres Jokowi-JK di Gedung MPR, dengan rute Jalan Sudirman, kembali ke Jalan Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, berakhir di Monas. Kedua kereta kencana milik Pemprov DKI, dengan kuda dan kusirnya didatangkan dari Solo. (Kompas.com, 16/10)
Menurut koordinator kirab, Jay Wijayanto, sejumlah komunitas sudah mendaftar untuk ikut kirab budaya, antara lain reog ponorogo, komunitas sepeda bambu, pengguna kostum batik, kelompok perkusi, marching band, dan pemulung.
Sejumlah artis pengisi acara Pesta Rakyat di Monas termasuk grup Slank, ikut kirab dengan naik andong. Pesta Rakyat di Monas akan berlangsung sampai malam.
Untuk itu, kelompok Relawan Jokowi Wong Cilik dipimpin seorang petani sawit, Aminuddin, menyiapkan 25 ribu nasi bungkus yang dibagikan di setiap pintu masuk Monas.
Nasi bungkus itu dipesan dari warung padang, warteg, pecel lele dan lainnya dengan setiap pedagang mendapat pesanan 100 bungkus. Dengan begitu bisa lebih banyak pedagang yang mendapat pesanan.
Pada pukul 19.00, Presiden Joko Widodo memimpin di Monas diikuti dari tempat-tempat lain di seluruh Tanah Air penglepasan ke langit Indonesia 17.840 lampion, sejumlah pulau yang terdaftar dan punya nama di seluruh Nusantara Indonesia.
Bandar Lampung, menurut koordinator acara lampion Ferdinan Hutahaean, menjadi salah satu kota yang terpilih untuk melepaskan lampion ke langit itu, selain kota dan tempat penting lainnya dari Sabang ke Merauke!
Pesta Rakyat untuk merayakan pelantikan Presiden-Wapres Jokowi-JK itu dipilih sukarelawan pendukung Jokowi-JK yang dikoordinasi Abdee “Slank” Negara untuk mengingatkan bahwa pasangan tersebut hasil perjuangan rakyat—para sukarelawan sampai di pelosok terpencil, maka itu agar senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat!
Jadi, jangan meniru pemimpin yang setelah dipilih rakyat berorientasi kepentingan elite, bahkan lebih banyak pertimbangan untuk citra dirinya ketimbang kepentingan rakyat! Sering, orientasi pada kepentingan rakyat hanya jika mendukung pencitraan! Pelajaran penting bagi Jokowi dengan Pesta Rakyat! ***
0 komentar:
Posting Komentar