Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pengusaha Cemas Politik Panas!

"PARA pengusaha mencemaskan suhu politik yang terus memanas!" ujar Umar. "Terakhir pada Kamis (2/10) dini hari, empat fraksi di DPR—PDIP, PKB, NasDem, dan Hanura—walk out dari sidang paripurna, siangnya diikuti terpuruknya IHSG 140 poin atau 2,7%. Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto pun bertemu pimpinan media massa Ibu Kota, mencemaskan dampak buruk memanasnya suhu politik ke dunia usaha!" (detikfinance, 2/10) "Itu saja belum cukup!" timpal Amir. 

"Para pengusaha masih dipercemas lagi oleh demo buruh yang tiba-tiba, Kamis (2/10), itu juga muncul ribuan orang, menuju Istana Presiden, DPR, dan Kementerian Tenaga Kerja! Massa buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu menuntut kenaikan upah 30%, jika tidak dipenuhi akan mogok nasional Desember nanti!"

"Pokoknya para pengusaha melihat situasi dan kondisi tidak kondusif mengancam stabilitas ekonomi yang membuat investor kian menjauh dari Indonesia! Akibat negatifnya, makin terbatas lapangan kerja baru!" tegas Umar. 

"Boro-boro lapangan kerja baru, segala bentuk kondisi buruk ekonomi itu menyambut awal masa tugas pasangan Jokowi-JK yang secara nyata menerima imbas buruk kebijakan populis Presiden SBY selama ini, seperti menunda-nunda kenaikan harga BBM sehingga penggantinya yang harus mencuci piring pesta pora kabinetnya!" 

"Presiden SBY sepulang dari perjalanannya keliling dunia di akhir masa jabatannya—ke Portugal lanjut ke AS, kembali lewat Jepang—mendapati kerusakan demokrasi akibat Partai Demokrat walk out hingga kubu propilkada oleh DPRD menang voting, mencoba merehabilitasinya dengan mengeluarkan dua perppu!" timpal Amir. 

"Hasil usaha SBY ini masih diuji kesolidan koalisi pendukung SBY-Boediono yang kini justru menguasai parlemen dengan arah konsolidasi sistem Orde Baru dengan meruntuhkan prinsip-prinsip dasar reformasi—yang 10 tahun terakhir ditegakkan oleh rezim SBY!" 

"Ujian berat SBY di parlemen terletak pada perampingan kekuatan Partai Demokrat di DPR, dari semula 148 kursi kini tinggal 61 kursi!" tegas Umar. "Kalau saat voting RUU Pilkada, Partai Demokrat tidak bertingkah walk out dan bersatu dengan PDIP, PKB, dan Hanura, terkumpul 287 suara, dan menang! 

Namun, kini setelah suara Partai Demokrat tinggal 61, ditambah PDIP (109), PKB (47), NasDem (35), dan Hanura (16), jumlahnya hanya 268, tidak mampu mengegolkan perppu dari hadangan Koalisi Merah Putih! Hitungan itu membuat pengusaha kian galau!" ***

0 komentar: