"KIH—Koalisi Indonesia Hebat—pendukung Jokowi-JK memenangkan Pilpres 2014, di parlemen (DPR-MPR) dipecundangi telak oleh Koalisi Merah Putih (KMP) pendukung Prabowo-Hatta!" ujar Umar. "Dan itu akan berlangsung terus sepanjang KMP solid—bisa lima tahun—sehingga KIH oleh Saur Hutabarat (MI, 3/10) sebutannya diganti menjadi KKM—Koalisi Keok Melulu!"
"Itu terjadi karena KMP yang didukung Gerindra, PAN, PKS, PPP, Golkar (dan Partai Demokrat) menguasai parlemen dengan 62% suara hasil Pileg 9 April 2014, sedang KIH yang didukung PDIP, NasDem, PKB, dan Hanura hanya 37%!" timpal Amir. "KIH yang 'mabuk kemenangan pilpres' lupa bahwa kunci kemenangan Jokowi-JK pada people power, hingga masuk parlemen hanya bermodal 37% be'eng (!), sedang people power mereka campakkan di 'tong sampah'! KIH langsung dikalahkan KMP dengan banyak gol berbalas kosong!"
"Kesalahan KIH, menurut Saur, karena tidak memelihara simbol people power 'Salam Dua Jari' sebagai semangat juang dan dijadikan nama koalisinya di DPR!" tegas Umar. "Malahan, 'Salam Dua Jari' buru-buru dihabisi oleh Jokowi, diganti dengan 'Salam Tiga Jari'—maksudnya persatuan Indonesia!
Alasan waktu itu untuk mengindari bentrokan jika massa 'Salam Dua Jari' jumpa massa KMP! Alasan itu jelas etis banget, tapi tanpa hitungan revance KMP atas kekalahan di pilpres bisa dilakukan dengan segala cara!"
"Kini dengan dominasi KMP di parlemen digunakan untuk merampas kedaulatan rakyat dalam pilkada, people power menggeliat kembali!" tukas Umar. "Dalam beberapa hari gerakan warga sipil untuk judicial review UU Pilkada berhasil mengumpul lebih 50 ribu tanda tangan lengkap dengan fotokopi KTP!
Di daerah-daerah juga ramai bermunculan gerakan people power serupa! Kayaknya, langkah KMP yang gegabah merampas hak rakyat itu menyulut kembali people power!"
"Tapi people power yang bangkit kembali itu tak ada hubungan lagi dengan KIH, bahkan Jokowi!" timpal Umar.
"Dukungan people power untuk itu sudah tamat! Kini people power lebih murni perjuangannya semata guna merebut kembali kedaulatan rakyat yang dirampas KMP akibat lemah lunglainya KIH!
Bahkan, dukungan media mainstream kepada people power di era pilpres hingga terkesan partisan, kini dukungan itu jadi lebih jernih pada people power yang nonpartisan!"
"Selamat berjuang Jokowi bersama KIH!" tegas Amir. "People power harus berjuang terpisah merebut kembali kedaulatannya yang terimbas kontentasi pilpres!" ***
0 komentar:
Posting Komentar