MANTAN Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi menyatakan tidak setuju organisasi Front Pembebasan Islam (FPI) dibubarkan. Alasannya, organisasi serupa bisa muncul dengan berganti nama. (Kompas.com, 13/10)
Muzadi juga tak mempermasalahkan sikap FPI yang berunjuk rasa menentang Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Namun, dia menyarankan agar demo dilakukan tanpa unsur kekerasan. Demo itu hak demokrasi, tapi tak ada hak untuk melakukan kekerasan, tegasnya. Dia minta FPI meningkatkan kualitas perjuangannya.
Ide pembubaran FPI itu datang dari Ahok setelah demo terakhir FPI di DPRD DKI menolak Ahok jadi gubernur dilakukan dengan kekerasan. Banyak mobil di halaman DPRD rusak dan belasan polisi luka-luka kena lemparan bata saat bentrok dengan massa FPI.
Karena itu, Kapolri juga menimpali Ahok agar FPI yang sudah dua kali mendapat teguran polisi akibat kekerasan yang dilakukannya supaya dibubarkan. Namun, Kementerian Dalam Negeri menyatakan hanya putusan pengadilan yang bisa membubarkan FPI.
Keresahan terhadap tindakan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang anarki juga pernah dikemukakan Presiden SBY dalam pidato Hari Pers Nasional, 9 Februari 2011, di Kupang, NTT. Waktu itu SBY menekankan agar aparat mencari cara legal untuk membubarkan ormas-ormas yang gemar melakukan kekerasan.
Ternyata Hasyim Muzadi berpendapat lain mengenai pembubaran ormas yang gemar melakukan kekerasan itu. Menurut dia, sebaiknya polisi menangkap anggota ormas yang melakukan tindak kriminal atau melanggar hukum.
Bagaimanapun juga, tegasnya, demo dengan kekerasan tidak dibenarkan, baik dalam undang-undang maupun dalam ajaran Islam. Untuk itu, ia meminta demonstran mencari cara yang sehat dalam menyampaikan pendapatnya.
Seharusnya sejak pernyataan SBY yang mencerminkan habis akal menghadapi tingkah ormas yang gemar melakukan kekerasan, gerakan nasional masyarakat antikekerasan digalakkan! Sejenis gerakan Ahimsa di zaman Gandhi, antara lain dengan mengampanyekan amat hinanya kekerasan yang dilakukan ormas-ormas tersebut!
Sampai, orang merasa dirinya rendah di mata masyarakat jika ormasnya melakukan kekerasan. Bukan sebaliknya, orang malah bangga kekerasan menjadi ciri khas organisasinya! ***
0 komentar:
Posting Komentar