BERDASAR rilis Kementerian Keuangan RI, peneliti Indonesia for Global Justice (IGJ) Salamuddin Daeng menyatakan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada 2015 ini akan berutang sebesar Rp451,8 triliun melalui penerbitan surat berharga negara (SBN). Berarti, simpul Salamuddin, hanya dalam setahun Jokowi-JK akan berutang empat kali utang selama 30 tahun Orde Baru di bawah Pak Harto. (Nefosnews, 25-2-2015)
Pelipatgandaan utang oleh Salamuddin itu dalam rupiah, padahal utang negara kita setara dolar AS dengan kurs (terakhir 1998) Rp2.400/dolar AS, jadi lebih empat kali lipat dengan kurs sekarang Rp12.600 per dolar AS. Meskipun demikian, memang dalam setahun utang pemerintah Jokowi-JK jadi sama utang Orba selama 30 tahun.
Dibanding utang gabungan pemerintahan sampai akhir Juni 2014, menurut laporan Bank Indonesia, sebesar 131,7 miliar dolar (Kompas.com, 20-8-2014) atau dengan kurs Rp12.600/dolar AS jadi Rp1.659,42 triliun.
Dengan demikian, utang setahun pemerintahan Jokowi-JK sama dengan seperempat utang negara sejak Orla! Apa artinya itu?
Artinya, bangsa ini harus sangat berhati-hati menggunakan setiap sen anggaran negara, terutama yang disalurkan ke APBD semua daerah! Penyalahgunaan anggaran, dengan segala dalih korupsi akan dikutuk anak-cucu bangsa yang memikul beban membayar utang pemerintah tersebut!
Arti berikutnya, betapa berani pasangan pengusaha yang jadi presiden dan wakil presiden itu dalam mengutang! Tanpa kecuali ada dana limpahan pengurangan subsidi BBM dalam jumlah signifikan berkat turunnya lebih 50% harga minyak bumi dunia, utangan sebesar Rp451,8 triliun itu tetap digali!
Termasuk luar biasa berani, mengalihkan hasil pengurangan subsidi BBM sebesar Rp74,1 triliun untuk penyertaan modal negara (PMN) ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Namun, tanpa keberanian luar biasa untuk mengutang itu, pembangunan jalan tol Sumatera yang sudah sekian lama digagas tapi tak kunjung muncul investor swasta yang mau membangunnya, kini dilaksanakan pemerintah!
Dengan langkah nyata Jokowi-JK itu, pematokan dan pembebasan lahan Bakauheni—Terbanggi bisa dilakukan bulan ini juga. Sedang groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunannya direncanakan April, sebulan lagi!
Untuk itu, dukungan terpenting selain memperlancar pembangunan tol, warga masyarakat secara sukarela mengawasi agar pelaksanaan proyek dari utangan itu berjalan baik dan selesai tepat waktu! ***
0 komentar:
Posting Komentar