KETUA Tim Pengawas Haji DPR Fahri Hamzah, Sabtu (26/9), mengirim rilis ke media, ia meminta pemerintah segera mengintensifkan komunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi sehubungan masih hilangnya 225 jemaah haji Indonesia pascamusibah di Mina Kamis lalu, yang menewaskan 719 jemaah dan 869 luka.
"Pemerintah harus segera berkoordinasi dengan semua pihak dan bekerja secara proaktif untuk menjelaskan posisi 225 nama yang dikabarkan hilang," kata Fahri dalam rilisnya. (Kompas.com, 26/9)
Jemaah haji yang dilaporkan hilang terdiri dari 14 orang dari kloter BTH 14 (embarkasi Batam), 19 orang dari kloter SUB 49 (embarkasi Surabaya), dan 192 orang dari kloter JKS 61 (embarkasi Jakarta-Bekasi).
Ketiga kloter tersebut di Mina ditempatkan di Mina Jadid, jaraknya sekitar 7 kilometer dari lokasi melontar jamrah. Jemaah BTH 14 dapat tempat di Maktab 1, jemaah SUB 49 di Maktab 2, dan JKS 61 di Maktab 7. Jadi mereka terpisah dari mayoritas jemaah Indonesia yang biasa ditempatkan di seberang terowongan Mina, yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari lokasi melontar jamrah.
Pemerintah c.q. Kementerian Agama, Jumat (25/9), sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) membentuk tim khusus untuk terus mencari jemaah Indonesia yang mungkin menjadi korban tragedi Mina, mengingat masih banyak jemaah yang belum kembali ke tenda mereka sejak peristiwa itu. "Kami terus berupaya mencari korban peristiwa Mina dengan membentuk tim khusus," ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah Arsyad Hidayat.
Sementara itu, pejabat Arab Saudi berusaha mempercepat proses identifikasi korban meninggal dunia maupun luka-luka, dengan bantuan panitia penyelenggara haji dari berbagai negara-negara asal jemaah, antara lain Indonesia, India, Pakistan, dan Turki yang aktif membantu identifikasi korban. Meski demikian, seorang pejabat Pakistan mengatakan lebih dari 230 jemaah haji dari negaranya masih hilang sejauh ini.
Dengan demikian, besar jumlah jemaah haji dari berbagai negara yang masih hilang, dikhawatirkan jumlah korban sebenarnya jauh lebih besar dari yang telah dilaporkan. Tapi, harapan terkuat tentu jemaah yang hilang itu hanya tersasar akibat kocar-kacir saat kekacauan terjadi. Kemudian karena situasi di Mina deja vu, semua jalur ke semua jurusan terlihat sama dengan barisan tenda bentuknya sama semua, besar kemungkinan orang memilih jalur yang salah. Tapi bagaimanapun caranya, PPIH harus menemukan mereka. ***
Ketiga kloter tersebut di Mina ditempatkan di Mina Jadid, jaraknya sekitar 7 kilometer dari lokasi melontar jamrah. Jemaah BTH 14 dapat tempat di Maktab 1, jemaah SUB 49 di Maktab 2, dan JKS 61 di Maktab 7. Jadi mereka terpisah dari mayoritas jemaah Indonesia yang biasa ditempatkan di seberang terowongan Mina, yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari lokasi melontar jamrah.
Pemerintah c.q. Kementerian Agama, Jumat (25/9), sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) membentuk tim khusus untuk terus mencari jemaah Indonesia yang mungkin menjadi korban tragedi Mina, mengingat masih banyak jemaah yang belum kembali ke tenda mereka sejak peristiwa itu. "Kami terus berupaya mencari korban peristiwa Mina dengan membentuk tim khusus," ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah Arsyad Hidayat.
Sementara itu, pejabat Arab Saudi berusaha mempercepat proses identifikasi korban meninggal dunia maupun luka-luka, dengan bantuan panitia penyelenggara haji dari berbagai negara-negara asal jemaah, antara lain Indonesia, India, Pakistan, dan Turki yang aktif membantu identifikasi korban. Meski demikian, seorang pejabat Pakistan mengatakan lebih dari 230 jemaah haji dari negaranya masih hilang sejauh ini.
Dengan demikian, besar jumlah jemaah haji dari berbagai negara yang masih hilang, dikhawatirkan jumlah korban sebenarnya jauh lebih besar dari yang telah dilaporkan. Tapi, harapan terkuat tentu jemaah yang hilang itu hanya tersasar akibat kocar-kacir saat kekacauan terjadi. Kemudian karena situasi di Mina deja vu, semua jalur ke semua jurusan terlihat sama dengan barisan tenda bentuknya sama semua, besar kemungkinan orang memilih jalur yang salah. Tapi bagaimanapun caranya, PPIH harus menemukan mereka. ***
0 komentar:
Posting Komentar