INDEKS El Nino menguat September 2015 ini menjadi 2,3 dari Agustus 2,2.
Kekeringan di Indonesia meningkat, juga diperkuat dengan munculnya fenomena Dipole Mode positif, yakni massa uap air perairan Indonesia tersedot ke Afrika Timur.
Maksudnya, kekeringan El Nino akibat massa uap air perairan Indonesia dibuyarkan oleh hembusan angin kencang dari Pasifik, oleh fenomena Dipole Mode positif massa uap air itu disedot ke Afrika Timur. "Fenomena ini menjadikan pembentukan curah hujan semakin kecil," ujar Teguh Prasetyo, kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta. (Kompas.com, 4/9) Indeks El Nino diperkirakan akan mulai mengalami penurunan kembali pada Oktober, meski menurut dia masih memiliki pengaruh terhadap tingkat kekeringan kemarau pada tahun ini.
Adapun pembentukan awan hujan akan mulai terjadi pada November 2015, seiring berakhirnya pengaruh El Nino dan fenomena Dipole Mode. Dengan diperkirakan hujan baru turun mulai November, segala sesuatunya harus disesuaikan baik terkait urusan keluarga maupun publik. Untuk pribadi dan keluarga, misalnya, agar penggunaan air sumur bisa lebih hemat lagi, sebab kalau sampai kering alternatifnya untuk mandi-cuci-kakus dan masak-minum, air galon cukup mahal. Banyak warga tak mampu membelinya. Karena itu, para tokoh masyarakat harus siap berupaya untuk memenuhinya, misalnya dengan meminta bantuan pemerintah daerah mengirim mobil tangki air.
Artinya, tokoh-tokoh masyarakat harus rajin memantau kondisi warga di lingkungannya, jangan mentang-mentang ia mampu membeli air galon untuk kebutuhannya, lantas tak peduli pada warga yang tak mampu. Di lain pihak, pemda lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus siap program dan anggaran untuk bantuan itu. Bahkan jika kondisi lebih buruk lagi, karena kekeringan juga berarti masa paceklik menjadi lebih panjang, banyak warga kehabisan stok pangan karena tak ada lagi yang bisa dipetik atau dicabut, distribusi raskin ditepatkan waktunya, juga agar dipercepat penyaluran bantuan langsung tunai di seluruh Tanah Air. Maksudnya, tak cukup lagi Presiden dan Ibu Negara bagi-bagi paket sembako hanya di kawasan kumuh Jakarta.
Nasib warga seperti di kawasan kumuh Jakarta itu tersebar di seantero negeri. Jadi, banyak hal yang harus diantisipasi dengan meningkatnya indeks El Nino “plus” fenomena Dipole Mode positif ini, terutama terkait kemampuan warga miskin bertahan hidup. ***
Maksudnya, kekeringan El Nino akibat massa uap air perairan Indonesia dibuyarkan oleh hembusan angin kencang dari Pasifik, oleh fenomena Dipole Mode positif massa uap air itu disedot ke Afrika Timur. "Fenomena ini menjadikan pembentukan curah hujan semakin kecil," ujar Teguh Prasetyo, kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta. (Kompas.com, 4/9) Indeks El Nino diperkirakan akan mulai mengalami penurunan kembali pada Oktober, meski menurut dia masih memiliki pengaruh terhadap tingkat kekeringan kemarau pada tahun ini.
Adapun pembentukan awan hujan akan mulai terjadi pada November 2015, seiring berakhirnya pengaruh El Nino dan fenomena Dipole Mode. Dengan diperkirakan hujan baru turun mulai November, segala sesuatunya harus disesuaikan baik terkait urusan keluarga maupun publik. Untuk pribadi dan keluarga, misalnya, agar penggunaan air sumur bisa lebih hemat lagi, sebab kalau sampai kering alternatifnya untuk mandi-cuci-kakus dan masak-minum, air galon cukup mahal. Banyak warga tak mampu membelinya. Karena itu, para tokoh masyarakat harus siap berupaya untuk memenuhinya, misalnya dengan meminta bantuan pemerintah daerah mengirim mobil tangki air.
Artinya, tokoh-tokoh masyarakat harus rajin memantau kondisi warga di lingkungannya, jangan mentang-mentang ia mampu membeli air galon untuk kebutuhannya, lantas tak peduli pada warga yang tak mampu. Di lain pihak, pemda lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus siap program dan anggaran untuk bantuan itu. Bahkan jika kondisi lebih buruk lagi, karena kekeringan juga berarti masa paceklik menjadi lebih panjang, banyak warga kehabisan stok pangan karena tak ada lagi yang bisa dipetik atau dicabut, distribusi raskin ditepatkan waktunya, juga agar dipercepat penyaluran bantuan langsung tunai di seluruh Tanah Air. Maksudnya, tak cukup lagi Presiden dan Ibu Negara bagi-bagi paket sembako hanya di kawasan kumuh Jakarta.
Nasib warga seperti di kawasan kumuh Jakarta itu tersebar di seantero negeri. Jadi, banyak hal yang harus diantisipasi dengan meningkatnya indeks El Nino “plus” fenomena Dipole Mode positif ini, terutama terkait kemampuan warga miskin bertahan hidup. ***
0 komentar:
Posting Komentar