Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Kebijakan soal Iklim Jatuhkan Abbott!

TONY Abbott kalah voting dalam pemilihan ketua Partai Liberal yang berkuasa di Australia, Senin (14/9), dengan konsekuensi ia lengser dari jabatan perdana menteri. Abbott kalah dari Menteri Komunikasi Malcolm Turnbull dengan 54 banding 44 dalam pemungutan suara pimpinan partai.

Abbott naik jadi perdana menteri pada 2013 setelah Partai Liberal yang ia ketuai menang pemilu. Ia dijatuhkan separuh jalan dari masa jabatan empat tahun. Dalam sistem politik Australia, ketua partai pemenang pemilu sekaligus menjadi perdana menteri. Abbott dijatuhkan karena kebijakannya tidak mendukung penanganan perubahan iklim sehingga bertentangan dengan mayoritas di parlemen maupun publik Negeri Kanguru. 

Menurut dia, hal itu bisa benturan dengan pertumbuhan ekonomi. Sebagaimana dimuat Wall Street Journal Selasa (15/9), akibat perbedaan pendapat itu diadakan polling, hasilnya 63% masyarakat Australia tidak puas dengan kepemerintahan Abbott. (Okezone, 15/9) Malcolm Turnbull mendukung program emission-trading—pendekatan pasar untuk mengontrol polusi dengan memberi insentif bila berhasil mengurangi emisi dan polutan. Program ini dinonaktifkan Abbott tahun lalu. Malcolm juga lebih bersimpati kepada pencari suaka, seperti yang ia sampaikan di depan parlemen.

Sebaliknya Abbott justru membuat blokade di perbatasan. Setelah terpilih jadi perdana menteri, Malcolm menyatakan pemerintahannya akan bersifat lebih utama melalui “konsultasi” terlebih dahulu. Lengkapnya dia katakan, "Perdana menteri Australia bukanlah seorang presiden. Perdana menteri hanya satu dari kumpulan orang sederajat." (CNN, 15/9) Gaya kepemimpinan “konsultatif” ini berlawanan dengan Abbott, yang terbiasa mengambil keputusan tanpa membicarakan terlebih dahulu. Abbott dianggap tidak mampu memimpin Australia, terutama dalam bidang ekonomi, sudah diangkat Turnbull saat maju untuk memperebutkan ketua partai.

 "Pada akhirnya, perdana menteri tidak mampu memberikan kepemimpinan ekonomi yang dibutuhkan negeri ini. Kita butuh gaya kepemimpinan yang berbeda," tegas Turnbull, sebelum pemungutan suara, seperti dipetik Reuters, Senin (14/9). Dengan sistem parlementer, Australia mudah gonta-ganti perdana menteri di tengah jalan. Turnbull jadi perdana menteri kelima dalam delapan tahun terakhir. Kevin Rudd dari Partai Buruh terpilih 2007 menggantikan John Howard, dijatuhkan Julia Gillard 2010. Lalu Gillard gantian dijegal Rudd 2013. Terakhir Abbott didepak Malcolm. ***

0 komentar: