KATA orang bijak, di ujung jalan pendakian saat kita malah mendorong sepeda yang kita bawa, akan ada jalan penurunan sehingga sepeda yang kita naiki tanpa didayung pun meluncur kencang sendiri. Apakah benar akhir 2015 telah menjadi ujung jalan pendakian itu, seperti kata penguasa, sehingga 2016 ini merupakan jalan menurun—terutama dalam perekonomian?
Kalau berdasar arahan motivator, apakah 2016 ini menjadi jalan menurun atau masih sebagai lanjutan tanjakan, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kalau kita bersikap positif diiringi usaha keras untuk menjadikan 2016 ini jalan menurun, meski sebenarnya masih merupakan lanjutan pendakian, akhirnya ia akan bisa berubah menjadi jalan menurun: jika tidak tercapai di awal tahun, di pertengahan, atau di ujung tahun nanti.
Sebaliknya, kalau kita bersikap negatif, suatu sikap yang melihat masalah terlalu besar sehingga tak yakin ada solusi atau jalan keluar yang memadai, sikap sedemikian itu sendiri sudah menjadi lanjutan pendakian. Demikian pula jika kita bersikap terlalu optimistis atau optimisme berlebihan, yang bisa membuat kita kurang saksama menyimak masalah atau penyakit yang harus diobati.
Kecenderungan sikap optimistis berlebihan itu ada pada penguasa, mereka terlalu bertumpu pada solusi, seolah kalau sudah diberi obat sebanyak-banyaknya penyakitnya akan sembuh. Padahal, dalam masalah kemasyarakatan berbangsa, terbukti tidak demikian. Kemiskinan, misalnya, bisa naik dan bertambah parah serta semakin dalam ketika ratusan triliun per tahun dana dicurahkan untuk mengentaskannya.
Apalagi dalam kamus kedokteran, pemberian obat yang overdosis juga membahayakan. Untuk itu, sikap positif bisa berarti harus komprehensif memberi obat sesuai dosisnya dengan rajin mengukur stadium penyakitnya secara berkala. Penting untuk melihat masalah atau penyakit secara proporsional, tidak meremehkan dan menganggap enteng, tapi juga tidak menilai berlebihan ancamannya.
Hanya dengan sikap positif yang komprehensif sedemikian kita akan bisa mengurangi terjalnya pendakian dari waktu ke waktu, hingga akhirnya jalan pendakian bisa diakhiri, serta berkat usaha dan kerja keras kita bisa menjadikannya jalan menurun. Tapi kenapa penguasa sering optimistis berlebihan? Itu karena mereka yakin setiap rakyatnya pasti berusaha keras memperbaiki nasibnya.
Hasilnya tentu positif bagi penguasa. Karena itu, mari kita berusaha keras menjadikan 2016 jalan menurun, membantu penguasa mewujudkan optimismenya. ***
Sebaliknya, kalau kita bersikap negatif, suatu sikap yang melihat masalah terlalu besar sehingga tak yakin ada solusi atau jalan keluar yang memadai, sikap sedemikian itu sendiri sudah menjadi lanjutan pendakian. Demikian pula jika kita bersikap terlalu optimistis atau optimisme berlebihan, yang bisa membuat kita kurang saksama menyimak masalah atau penyakit yang harus diobati.
Kecenderungan sikap optimistis berlebihan itu ada pada penguasa, mereka terlalu bertumpu pada solusi, seolah kalau sudah diberi obat sebanyak-banyaknya penyakitnya akan sembuh. Padahal, dalam masalah kemasyarakatan berbangsa, terbukti tidak demikian. Kemiskinan, misalnya, bisa naik dan bertambah parah serta semakin dalam ketika ratusan triliun per tahun dana dicurahkan untuk mengentaskannya.
Apalagi dalam kamus kedokteran, pemberian obat yang overdosis juga membahayakan. Untuk itu, sikap positif bisa berarti harus komprehensif memberi obat sesuai dosisnya dengan rajin mengukur stadium penyakitnya secara berkala. Penting untuk melihat masalah atau penyakit secara proporsional, tidak meremehkan dan menganggap enteng, tapi juga tidak menilai berlebihan ancamannya.
Hanya dengan sikap positif yang komprehensif sedemikian kita akan bisa mengurangi terjalnya pendakian dari waktu ke waktu, hingga akhirnya jalan pendakian bisa diakhiri, serta berkat usaha dan kerja keras kita bisa menjadikannya jalan menurun. Tapi kenapa penguasa sering optimistis berlebihan? Itu karena mereka yakin setiap rakyatnya pasti berusaha keras memperbaiki nasibnya.
Hasilnya tentu positif bagi penguasa. Karena itu, mari kita berusaha keras menjadikan 2016 jalan menurun, membantu penguasa mewujudkan optimismenya. ***
0 komentar:
Posting Komentar