Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Banyak Raksasa Dunia Terimbas!

BANYAK perusahaan raksasa dunia terimbas pelemahan ekonomi global. Intel, produsen komputer, mem-PHK 12 ribu karyawan. Laba Goldman Sach, bank besar AS, anjlok 60%.

Kemudian penjualan IBM terburuk dalam 14 tahun. Yahoo merugi hingga mencari investor. (Kompas.com, 20/42016) Sementara Chevron mengurangi 1.750 karyawan di Indonesia. (detiknews, 18/4/2016) 

Menyadari jatuhnya bisnis komputer pribadi atau PC, CEO Intel, Brian Krzanich, melakukan restrukturisasi, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12 ribu karyawan. "Sebagai hasil dari restrukturisasi ini, Intel akan dapat menekan beban mencapai 1,4 miliar dolar AS per tahun pada pertengahan 2017. Tahun itu akan mewujudkan pendapatan tertinggi per karyawan dalam sejarah Intel," ujarnya. (Kompas.com, 20/4/2016) 

Kini Intel fokus di sekitar cloud dan semua perangkat yang terhubung dengan cloud. Intel juga investasi di luar PC, tetapi sangat berperan bagi kesuksesan Intel, yakni data center, bisnis terkait internet yang tumbuh 22% tiap tahun, memori, dan konektivitas. 

Goldman Sachs, bank AS sekelas Morgan Stanley, JPMorgan Chase, Bank of America, dan Citigroup, demi penyesuaian pada imbas pelambatan global, menurunkan biaya operasional hingga 29%, pendapatan bersih kuartal pertama 2016 turun jadi 1,14 miliar dolar AS, dari 2,84 miliar dolar AS pada priode sama tahun lalu. 

Sementara raksasa IBM perlahan memangkas bisnis perangkat keras tradisional dan beralih ke bisnis baru yang lebih canggih, layanan berbasis cloud, perangkat lunak untuk keamanan, dan analitik data. Namun sayang, pendapatan bisnis baru gagal menutupi penurunan di segmen tradisional. Pada kuartal I 2016, sektor baru tumbuh 14%, tetapi sektor lama—perangkat keras dan layanan—anjlok 43% dan 21,8%. 

Lain hal Yahoo, layanan internet terkemuka, tampak gagal untuk tetap relevan di beberapa pasar utamanya karena bertahan dari perubahan lanskap iklan di internet. Akibatnya, Yahoo rugi 99 juta dolar AS pada kuartal I 2016, dibanding laba 21,2 juta dolar AS pada periode sama tahun lalu. 

Akhirnya Chevron melakukan penyesuaian akibat turunnya harga minyak bumi dari lebih 100 dolar AS per barel, jadi tinggal sekitar 40 dolar AS. PT Chevron Pacific Indonesia memberi opsi 1.750 pegawai atau 25% dari total 7.000 pegawainya untuk mengundurkan diri dengan pensiun dini. 

Demikian pelambatan ekonomi global dengan dampak perubahan bawaannya mengimbas banyak perusahaan raksasa dunia untuk melakukan penyesuaian. ***

0 komentar: