Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Sinergi Aplikasi Petani Sejahtera!

PRESIDEN Joko Widodo bersama sejumlah menteri dan Gubernur Bank Indonesia (BI) serta Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (11/4/2016), ke Brebes, Jawa Tengah, meresmikan sinergi aksi ekonomi meningkatkan kesejahteraan rakyat desa, petani, peternak, nelayan, dan mengatasi kemiskinan.

Sinergi berbagai kementerian dan lembaga itu untuk mendukung dan mempermudah warga desa dari sertifikasi lahan, inklusi keuangan untuk modal kerja dan usaha, proses produksi, sampai pemasaran hasil pertanian, ternak, hasil tangkap atau budi daya ikan. Pengelolaan sinergitas yang meretas semua jaringan pengisap petani, peternak, nelayan itu dilakukan Kementerian Koordinator Perekonomian, model yang nantinya diterapkan secara nasional. Menurut Sekretaris Menko Perekonomian Lukita Dinasyah Tuwo, di antara program yang disinergikan dalam kegiatan peluncuran ini sinergi program KUR dengan financial inclusion atau pendalaman pasar keuangan, memudahkan akses layanan keuangan di desa. (metrotvnews, 11/4/2016)

Selain itu, pemerintah mulai mengenalkan petani pada e-commerce, pola hidup dengan aplikasi online untuk menunjang kegiatan usaha tani—seperti di Lampung, distribusi pupuk bersubsidi untuk petani sudah dilakukan dengan aplikasi online. Kata Lukita, saat ini sudah banyak dikembangkan aplikasi untuk petani. Contohnya limakilo.id yang menawarkan kemudahan distribusi untuk petani memasarkan hasil panennya. 

"Misalnya, dia menawarkan pada petani bisa menyediakan bawang yang lebih berkualitas. Jadi mereka menyortir bawang yang bagus. Ini kemudian di-upload dipasarkan limakilo.id. Setelah di-upload akan ada pembeli yang tertarik, nanti ada kurir, semacam Gojek dan sebagainya," jelas Lukita. 

Dengan mekanisme itu, berbagai biaya dalam mata rantai distribusi kebutuhan hidup dan sarana produksi serta penjualan hasilnya, yang selama ini dinikmati tengkulak, terpangkas jadi lebih utuh diterima rakyat produsen. Selain di Brebes, model ini juga dibuat di Bima (NTB) dan Ponorogo (Jatim). 

Bisa dibayangkan, setelah program sinergi aksi ekonomi berbasis aplikasi online benar-benar memasyarakat di desa, saat butuh modal bertani, beternak, atau melaut cukup memijit handphone, akan datang laku pandai terdekat mengantar uang. Butuh pupuk, pakan ternak atau ikan, tinggal pijit handphone. Juga untuk jual hasilnya. Serbapraktis, tengkulak tak ada lagi di lapangan. Karena, tengkulak cukup sebatas mengelola aneka aplikasi online-nya. ***

0 komentar: