Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Daging Kerbau Familier di Lampung!

BULOG—Badan Urusan Logistik—memasukkan 9.500 ton daging kerbau asal India, dari kuota impor 10 ribu ton yang diberi pemerintah. Impor tersebut telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jumat (26/8/2016) dari negara bagian Uttar Pradesh yang diklaim Bulog telah bersertifikat halal dari rumah pemotongannya.
Daging kerbau tersebut akan didrop ke pasar dengan harga Rp56 ribu/kg, selanjutnya pedagang menjual ke konsumen Rp65 ribu/kg. Ini merupakan usaha untuk mencukupi kebutuhan protein rakyat dengan daging lebih murah dari daging sapi yang bertahan di atas Rp100 ribu/kg. (detikNews, 1/9/2016)
Agar misi Bulog memasarkan daging kerbau lebih lancar, idealnya dimulai dari daerah yang masyarakatnya familier dengan daging kerbau sehingga daerah lain nantinya meniru. Daerah yang familier dengan daging kerbau antara lain Lampung dan Sumatera Utara. Setiap pesta adat warga memotong kerbau, sering sampai tujuh ekor.
Meski Lampung sentra penggemukan (feedlotter) sapi nasional, dengan harga daging kerbau yang jauh lebih terjangkau didukung kebiasaan masyarakat mengonsumsinya, diharapkan Lampung bisa menjadi contoh sukses bagi program Bulog mendistribusikan daging kerbau.
Di sisi lain, Lampung juga hingga kini mungkin merupakan daerah dengan stok kerbau hidup terbesar di Indonesia, meski tidak resmi dicatat oleh Badan Pusat Statistik. Ada beberapa lokasi ulayat tempat penglepasliaran ribuan kerbau masyarakat adat, antara lain di delta Sungai Menggala (tak jauh dari kota), dan di salah satu sisi hutan Way Kambas.
Sekalipun dilepas liar, warga pemilik kerbau saling mengenali kerbau mereka, yang mana milik siapa, sehingga tidak salah mengambil milik orang lain ketika butuh untuk menangkap ternaknya. Dari lokasi-lokasi seperti itulah, kebutuhan masyarakat untuk pesta adat selama ini selalu terpenuhi.
Memang butuh waktu dan ketekunan, tapi kalau pendistribusian daging kerbau bisa meluas hingga akhirnya masyarakat terbiasa mengonsumsi daging kerbau yang murah, di sisi lain persediaan daging sapi di pasar akhirnya bisa oversuplai, harga daging sapi pun akan turun sendiri.
Bahkan, kalau kegemaran warga terhadap daging kerbau yang lebih padat dari daging sapi telah tumbuh menjadi kebiasaan baru dalam pola konsumsi masyarakat nasional, permintaan terhadap daging sapi menurun, harga daging sapi bukan mustahil bisa jadi lebih murah dari daging kerbau! Perusahaan feedloter Lampung pun mendatangkan kerbau bakalan dari India. ***

0 komentar: