Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Akhir Pekan ini, ISIS Tamat di Irak!

SEJAK Oktober 2016 digempur tentara Irak dengan kekuatan penuh, didukung milisi Kurdi dan Syiah, serta serangan udara koalisi intermasional dipimpin AS, sisa kekuatan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Mosul, Selasa (4/7/2017), terkepung di tepi Sungai Tigris dalam area hanya seluas 300 x 500 meter. Tentara Irak menargetkan akhir pekan ini kehadiran ISIS di negerinya berakhir tuntas.
Pasukan Irak mengumumkan, lapor Reuters, personel mereka bisa mencapai wilayah Tigris dan merebut kendali penuh atas Mosul pada akhir pekan ini. Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi dijadwalkan mengunjungi Mosul untuk menyatakan kemenangan atas ISIS secara resmi. Acara perayaan kemenangan ini juga akan diselenggarakan secara nasional. (detik-news, 4/7/2017)
"Kemenangam sudah dekat, hanya 300 meter jarak yang memisahkan pasukan keamanan Irak dan Tigris," ujar juru bicara militer Irak, Brigadir Jenderal Yahya Rasooi, kepada televisi setempat.
Sebagian kecil Kota Tua Mosul yang masih diduduki ISIS dibombardir dengan serangan udara dan tembakan salvo hingga memicu kepulan asap ke angkasa.
Militer Irak menyebutkan militan ISIS yang bertempur melawan pasukan militer Irak di Mosul telah berkurang drastis. Dari yang tadinya ribuan orang saat awal operasi kini hanya tinggal beberapa ratus miliitan.
PM Abadi, Kamis (29/6/2017), menyatakan akhir dari ISIS di Irak setelah pasukan Irak mengambil alih Masjid Agung An-Nur di Kota Tua Mosul yang sebelumnya dikuasai ISIS.
Mosul merupakan kota terbesar kedua di Irak, yang juga menjadi kota terbesar yang diduduki ISIS. Di kota itu tiga tahun lalu ISIS menyatakan berdirinya kekhalifahan di sejumlah wilayah Irak dan Suriah.
Tak jauh beda, posisi ISIS di Suriah juga terdesak oleh dua poros kekuatan besar. Dari satu sisi digempur militer Suriah didukung serangan udara Rusia dan milisi Hezbollah Lebanon afiliasi Iran. Dari sisi lain, koalisi pemberontak Front Demokratik Suriah/SDF didukung serangan udara koalisi internasional dipimpin AS.
Bahkan, di Raqqa, ibu kota Daulah ISIS, sebagian wilayah telah direbut SDF. Ratusan orang yang sebelumnya kalau meninggalkan Raqqa ditembak ISIS, dibebaskan SDF ditampung di kamp pengungsi Ain-Issa, 50 km utara Raqqa. (BBC, 15/6/2017)
Terdesaknya ISIS dari Irak dan Suriah menebar kekhawatiran beralih ke negara lain yang punya titik lemah seperti Filipina Selatan. Tapi Indonesia juga harus waspada karena undang-undang pencegahannya cenderung lemah. ***

0 komentar: