SUASANA Idulfitri di Lampung tahun ini, 1438 Hijriah, cukup terasa semaraknya. Bukan cuma kemeriahan pemudik seperti tahun-tahun sebelumnya, keseruan warga lokal bahkan relatif mendominasi kawasan rekreasi dan hiburan, terutama di pantai dari sekitar Pasir Putih di Lampung Selatan, sepanjang Mutun dan Sari Ringgung di Pesawaran, sampai Labuhan Jukung di Pesisir Barat, semua dilimpahi pengunjung.
Bukan kepalang ramainya pengunjung dengan mobil dan sepeda motor, antrean di loket penjualan tiket di pantai-pantai Pesawaran mengular hingga memacetkan jalan raya. Merujuk situs berita lokal, polisi sempat repot merekayasa lalu lintas, bahkan menutup jalan menuju kawasan Pantai Pesawaran.
Masih di wilayah Kabupaten Pesawaran, kemacetan di simpang tiga Tegineneng paling parah sepanjang masa Lebaran. Hal itu terjadi akibat jalan dari jembatan Way Sekampung ke simpang Metro masing-masing hanya satu jalur di kedua sisinya sehingga tak mampu menampung arus dua jalur kendaraan yang lancar dari arah Bandar Lampung maupun dua jalur sibuk dari utara, Bandarjaya dan Metro. Karena ini jalan nasional, Lintas Sumatera, diharapkan pusat segera menambah jalur jalan tersebut di kedua sisinya yang panjangnya tak lebih dari 1 km.
Semua rekayasa lalu lintas dan macetnya jalan yang tak ada jalan keluarnya itu, menjadi salah satu pertanda semaraknya Idulfitri di Lampung tahun ini. Namun, dengan persiapan yang memadai membuat Jalur Mudik Kece, kemacetan laten di Bandarjaya berhasil diatasi.
Dari meriahnya kawasan rekreasi dan hiburan itu, kecelakaan yang perlu diberi perhatian agar tidak terulang pada musim liburan berikutnya terjadi di Water Park Mesuji, seorang anak berusia 8 tahun tewas di lokasi rekreasi water bomb tersebut. Perlu menjadi perhatian para orang tua agar menjaga anaknya bermain di fasilitas rekreasi air yang perlu kemampuan khusus, baik pada peluncuran dari atas water bomb maupun berenang di kolamnya. Di sisi pengelola harus menyediakan pengawas yang mampu memberikan pertolongan seketika jika terjadi keadaan darurat.
Dari keseluruhan semaraknya Idulfitri itu, tak bisa dimungkiri bahwa hal itu juga mencerminkan adanya kemajuan atau perbaikan kondisi perekonomian di Lampung. Apalagi dilihat dari besarnya peningkatan arus penumpang pesawat di Bandara Radin Inten II, geliat kemajuan Lampung cukup terlihat. Kemajuan yang tidak sebatas pada penurunan angka kemiskinan menurut data BPS. ***
Masih di wilayah Kabupaten Pesawaran, kemacetan di simpang tiga Tegineneng paling parah sepanjang masa Lebaran. Hal itu terjadi akibat jalan dari jembatan Way Sekampung ke simpang Metro masing-masing hanya satu jalur di kedua sisinya sehingga tak mampu menampung arus dua jalur kendaraan yang lancar dari arah Bandar Lampung maupun dua jalur sibuk dari utara, Bandarjaya dan Metro. Karena ini jalan nasional, Lintas Sumatera, diharapkan pusat segera menambah jalur jalan tersebut di kedua sisinya yang panjangnya tak lebih dari 1 km.
Semua rekayasa lalu lintas dan macetnya jalan yang tak ada jalan keluarnya itu, menjadi salah satu pertanda semaraknya Idulfitri di Lampung tahun ini. Namun, dengan persiapan yang memadai membuat Jalur Mudik Kece, kemacetan laten di Bandarjaya berhasil diatasi.
Dari meriahnya kawasan rekreasi dan hiburan itu, kecelakaan yang perlu diberi perhatian agar tidak terulang pada musim liburan berikutnya terjadi di Water Park Mesuji, seorang anak berusia 8 tahun tewas di lokasi rekreasi water bomb tersebut. Perlu menjadi perhatian para orang tua agar menjaga anaknya bermain di fasilitas rekreasi air yang perlu kemampuan khusus, baik pada peluncuran dari atas water bomb maupun berenang di kolamnya. Di sisi pengelola harus menyediakan pengawas yang mampu memberikan pertolongan seketika jika terjadi keadaan darurat.
Dari keseluruhan semaraknya Idulfitri itu, tak bisa dimungkiri bahwa hal itu juga mencerminkan adanya kemajuan atau perbaikan kondisi perekonomian di Lampung. Apalagi dilihat dari besarnya peningkatan arus penumpang pesawat di Bandara Radin Inten II, geliat kemajuan Lampung cukup terlihat. Kemajuan yang tidak sebatas pada penurunan angka kemiskinan menurut data BPS. ***
0 komentar:
Posting Komentar