Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Bukalapak, Pahlawan Ekonomi Kreatif!

BERKAT kampanye “Pahlawan Ekonomi Kreatif” yang diluncurkan Bukalapak.com awal 2016, pasar daring (online marketplace) ini bukan hanya meningkatkan jumlah pelapaknya dari 500 ribu di akhir 2015 menjadi hampir 2 juta pelapak saat ini, tetapi juga meraih Tangram Award. Ini penghargaan bergengsi tingkat Asia untuk strategi pemasaran yang efektif (Asian Marketing Effectiveness and Strategy Award).
Penghargaan yang diserahkan pada 29 September 2017 di Singapura itu sebagai pertanda, startup yang diluncurkan 10 Januari 2010 oleh dua mahasiswa ITB, Achmad Zaky selaku Chief Executive Officer (CEO) dan Nugroho Herucahyono selaku Chief Technology Officer (CTO) ini, telah mengungguli para pesaing dari Thailand, Australia, Taiwan, Singapura, dan Hong Kong.
"Kami sangat bangga telah berhasil meraih penghargaan ini. Kami persembahkan penghargaan ini kepada semua pelapak maupun pengguna di Bukalapak," ujar Bayu Syerly, vice president of Marketing Bukalapak. (detik.net, 9/10/2017)
Kampanye “Pahlawan Ekonomi Kreatif”, menurut Bayu juga membuat persebaran jumlah jejaring komunitas pelapak Bukalapak kian berkembang menjadi sebanyak 80 kota, dan jumlah penggerak pelapak yang tersebar di 130 daerah di Indonesia.
Para penggerak pelapak berperan menjaring pelapak baru, membina dan meningkatkan penjualan daring para pelaku UKM, serta meningkatkan kualitas pelapak baru agar dapat bersaing di pasar daring. Dengan itu diharapkan pembinaan UKM di seluruh Indonesia menjadi lebih terintegrasi.
Bukalapak memikat dengan sistem transaksi yang aman bagi penjual dan pembeli. Penjual baru mengirimkan barang setelah diberi tahu uangnya telah diterima Bukalapak. Pembeli juga dijamin uang kembali 100% jika lewat batas waktu yang ditentukan barang tidak diterima. Setelah barang diterima, pembeli memberi tahu Bukalapak barulah uangnya dikirim ke penjual.
Setahun usahanya berjalan, Bukalapak dapat suntikan modal dari Batavia Incubator, perusahaan gabungan dari Rebright Partner yang dipimpin Takeshi Ebihara, Japanese Incubator dan Corfine Group. Tahun 2012, Bukalapak mendapat tambahan investasi dari GREE Ventures yang dipimpin Kuan Hsu.
Maret 2014, Bukalapak mengumumkan investasi oleh Aucfan, IREP, 500 Startups, dan Gree Ventures. (Wikipedia)
Laporan keuangan EMTEK (pemilik 49% saham Bukalapak) tahun 2015, total investasi EMTEK di Bukalapak sebesar Rp439 miliar. Namun, tahun 2015 itu Bukalapak merugi Rp299 miliar, dengan pemasukan Rp6,4 miliar. ***

0 komentar: