HARI Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 2017 diperingati secara nasional oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dari pengurus besar, wilayah, kabupaten/kota, hingga desa seluruh Tanah Air dengan membaca 1 miliar selawat nariyah. Selain itu, diisi berbagai kegiatan khas di setiap daerah, seperti Jalan Sehat Sarungan (JSS) di Bandar Lampung pada Minggu (22/10/2017) pagi besok.
Tanggal 22 Oktober ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai Hari Santri Nasional, didasarkan sejarah pada tanggal tersebut tahun 1945, pendiri NU KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad yang menegaskan, “Membela Tanah Air dari penjajah hukumnya fardu ain atau wajib bagi setiap orang."
Resolusi Jihad itu dikeluarkan karena telah mendarat di Surabaya pasukan Belanda yang mengatasnamakan Sekutu untuk menduduki kembali Indonesia yang telah merdeka 17 Agustus. Dengan Resolusi Jihad itu, para santri berintikan tentara rakyat menyerang markas Brigade 49 Mahratta di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby.
Dalam pertempuran tiga hari, 27, 28, dan 29 Oktober 1945, Jenderal Mallaby tewas dan 2.000 tentara brigadenya kucar-kacir banyak yang tewas. Tewasnya Mallaby membuat Belanda didukung Sekutu melakukan pembalasan dengan serangan besar pada 10 November 1945, banyak putra terbaik bangsa gugur untuk mengusir penjajah demi mempertahankan bumi Indonesia merdeka.
Selawat nariyah disusun oleh Nariyah, salah saru sahahat Rasulullah. Ada sebuah riwayat tentang Nariyah yang rajin berselawat di malam hari, saat ia meminta surga diiyakan oleh Rasulullah. Saat seorang sahabat lain yang mendengar itu juga meminta surga, ditolak Rasul dengan alasan, "Sudah diberikan kepada Nariyah." (Google, dari Portal Kementerian Agama).
Selawat nariyah berisi doa untuk kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna bagi Rasulullah, para keluarga, para sahabat, dan umatnya. Dengan berkah-Nya segala macam buhulan (kendala, kesusahan) dilepaskan, segala hajat tercapai, dan husnul khatimah dicurahkan. Rasulullah bersabda, "Perbanyaklah selawat kepadaku karena bisa memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan."
Hadis rimayat Ibnu Mundah dari Jabir Rasulullah bersabda, "Siapa membaca selawat kepadaku 100 kali, Allah swt akan mengijabahi 100 kali hajatnya, 70 hajatnya di akhirat dan 30 di dunia."
Dengan 1 miliar selawat, bisa diharapkan bangsa ini terlepas dari segala buhulan, tercapai segala hajatnya, dan segala niat baik mencapai akhir yang baik—husnul khatimah. ***
Resolusi Jihad itu dikeluarkan karena telah mendarat di Surabaya pasukan Belanda yang mengatasnamakan Sekutu untuk menduduki kembali Indonesia yang telah merdeka 17 Agustus. Dengan Resolusi Jihad itu, para santri berintikan tentara rakyat menyerang markas Brigade 49 Mahratta di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby.
Dalam pertempuran tiga hari, 27, 28, dan 29 Oktober 1945, Jenderal Mallaby tewas dan 2.000 tentara brigadenya kucar-kacir banyak yang tewas. Tewasnya Mallaby membuat Belanda didukung Sekutu melakukan pembalasan dengan serangan besar pada 10 November 1945, banyak putra terbaik bangsa gugur untuk mengusir penjajah demi mempertahankan bumi Indonesia merdeka.
Selawat nariyah disusun oleh Nariyah, salah saru sahahat Rasulullah. Ada sebuah riwayat tentang Nariyah yang rajin berselawat di malam hari, saat ia meminta surga diiyakan oleh Rasulullah. Saat seorang sahabat lain yang mendengar itu juga meminta surga, ditolak Rasul dengan alasan, "Sudah diberikan kepada Nariyah." (Google, dari Portal Kementerian Agama).
Selawat nariyah berisi doa untuk kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna bagi Rasulullah, para keluarga, para sahabat, dan umatnya. Dengan berkah-Nya segala macam buhulan (kendala, kesusahan) dilepaskan, segala hajat tercapai, dan husnul khatimah dicurahkan. Rasulullah bersabda, "Perbanyaklah selawat kepadaku karena bisa memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan."
Hadis rimayat Ibnu Mundah dari Jabir Rasulullah bersabda, "Siapa membaca selawat kepadaku 100 kali, Allah swt akan mengijabahi 100 kali hajatnya, 70 hajatnya di akhirat dan 30 di dunia."
Dengan 1 miliar selawat, bisa diharapkan bangsa ini terlepas dari segala buhulan, tercapai segala hajatnya, dan segala niat baik mencapai akhir yang baik—husnul khatimah. ***
0 komentar:
Posting Komentar