SISA 42 orang terakhir teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) kelompok Maute di Kota Marawi, Filipina Selatan, ditemukan jadi jenazah setelah pertempuran dengan tentara Filipina akhir pekan lalu. Maka, tamatlah riwayat teroris yang bebaiat setia kepada ISIS yang mendirikan kekalifahan Asia Tenggara di kota tersebut pada 23 Mei 2017.
"Mereka adalah kelompok terakhir yang bertahan dari Maute dan mereka ditemukan dalam satu gedung. Dan, setelah pertempuran berakhir, mereka semua habis," tegas Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana dikutip AFP. "Semua jenazah dipastikan adalah kelompok teroris. Untuk para tawanan semua berhasil diselamatkan," tambahnya (Kompas.com, 23/10/2017).
Dengan itu, Lorenzana mengumumkan pertempuran melawan ISIS di Marawi telah berakhir. "Kini kami umumkan berakhirnya segala bentuk operasi pertempuran di Marawi," ujarnya, Senin (23/10/2017).
Sisa kekuatan kelompok Maute tumpas setelah awal pekan lalu pemimpin mereka, Isnilon Hapilon, tewas tertembak. Tewasnya Hapilon disambut Presiden Rodrigo Duterte dengan mengumumkan Marawi sudah terbebas dari pendudukan pasukan ISIS, Selasa (17/10/207).
Hapilon masuk daftar teroris yang paling dicari Pemerintah AS. Keberhasilan tentara Filipina menewaskannya dan mengakhiri perlawanan ISIS di Marawi mendapat apresiasi Menteri Pertahanan AS James Mattis, dengan langsung mengunjungi Filipina Selatan.
"Hal pertama yang akan saya lakukan sesampainya di sana adalah memberi selamat kepada militer Filipina yang telah berhasil membebaskan Marawi dari teroris," ujar Mattis sesaat sebelum bertolak ke Filipina.
Sejak kelompok Maute berbaiat setia ke ISIS dan menduduki Kota Marawi pekan akhir Mei 2017, lebih 1.000 orang tewas dan 400 ribu rumah hancur. Ratusan ribu warga muslim mayoritas penghuni Marawi dan sekitarnya mengungsi ke wilayah aman di sekitarnya.
Duterte langsung menjanjikan rehabilitasi bagi Kota Marawi begitu berita kematian Hapilon diterimanya, yang diyakininya menjadi kunci akhir kekuatan kelompok Maute. Dengan basah kuyup di bawah guyuran hujan ia rayakan kemenangan bersama tentara Filipina setelah kematian Hapilon.
"Saudara-saudara, dengan ini saya menyatakan Marawi telah dibebaskan dari pengaruh teroris dan kini memulai masa rehabilitasi," kata Duterte.
"Saya berjanji kepada kalian hal semacam ini tak akan terulang," tambah Duterte sambil memberi hormat pada tentara dari atas panggung sebuah gedung olahraga yang atapnya hancur. ***
Dengan itu, Lorenzana mengumumkan pertempuran melawan ISIS di Marawi telah berakhir. "Kini kami umumkan berakhirnya segala bentuk operasi pertempuran di Marawi," ujarnya, Senin (23/10/2017).
Sisa kekuatan kelompok Maute tumpas setelah awal pekan lalu pemimpin mereka, Isnilon Hapilon, tewas tertembak. Tewasnya Hapilon disambut Presiden Rodrigo Duterte dengan mengumumkan Marawi sudah terbebas dari pendudukan pasukan ISIS, Selasa (17/10/207).
Hapilon masuk daftar teroris yang paling dicari Pemerintah AS. Keberhasilan tentara Filipina menewaskannya dan mengakhiri perlawanan ISIS di Marawi mendapat apresiasi Menteri Pertahanan AS James Mattis, dengan langsung mengunjungi Filipina Selatan.
"Hal pertama yang akan saya lakukan sesampainya di sana adalah memberi selamat kepada militer Filipina yang telah berhasil membebaskan Marawi dari teroris," ujar Mattis sesaat sebelum bertolak ke Filipina.
Sejak kelompok Maute berbaiat setia ke ISIS dan menduduki Kota Marawi pekan akhir Mei 2017, lebih 1.000 orang tewas dan 400 ribu rumah hancur. Ratusan ribu warga muslim mayoritas penghuni Marawi dan sekitarnya mengungsi ke wilayah aman di sekitarnya.
Duterte langsung menjanjikan rehabilitasi bagi Kota Marawi begitu berita kematian Hapilon diterimanya, yang diyakininya menjadi kunci akhir kekuatan kelompok Maute. Dengan basah kuyup di bawah guyuran hujan ia rayakan kemenangan bersama tentara Filipina setelah kematian Hapilon.
"Saudara-saudara, dengan ini saya menyatakan Marawi telah dibebaskan dari pengaruh teroris dan kini memulai masa rehabilitasi," kata Duterte.
"Saya berjanji kepada kalian hal semacam ini tak akan terulang," tambah Duterte sambil memberi hormat pada tentara dari atas panggung sebuah gedung olahraga yang atapnya hancur. ***
0 komentar:
Posting Komentar