Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Kembangkan Rantai Pasok Halal!

INDONESIA berpenduduk muslim terbesar dunia, tetapi cuma menjadi pasar terbesar produk halal dunia. Adapun produk industri halalnya dikuasai negara lain yang penduduk muslimnya minoritas. Seperti, Thailand yang mengukuhkan diri sebagai dapur halal dunia, Korea Selatan pusat kosmetik halal, Tiongkok mendominasi industri tekstil halal, dan Australia dengan daging sapi halal.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkap hal itu dalam konferensi pers Indonesia Sharia Economic Fertival (ISEF) di Surabaya, Rabu (8/11/2017). Ia menekankan perlunya Indonesia mengembangkan rantai pasok halal atau halal supply chain. Maksudnya produksi barang atau jasa dari hulu hilir memiliki standar dan sertifikasi halal.
"Halal supply chain adalah jejaring aktivitas ekonomi yang bisa memproduksi dan memenuhi kebutuhan produk dan jasa halal," ujar Perry (Kompas.com, 8/11/2017).
Belajar dari pengalaman negara lain, dalam mengembangkan rantai pasok halal perlu fokus pada sektor yang memiliki keunggulan komparatif. Dalam kasus Indonesia, sektor yang paling memiliki keunggulan daya saing adalah makanan halal.
Pengembangan rantai pasok halal, menurut Perry, perlu dipercepat. Rantai pasok halal ini pun perlu terintegrasi, baik dari sisi usaha besar, menengah, maupun kecil.
"Termasuk pemberdayaan ekonomi pesantren dan kelompok muslim lain. Indonesia perlu menyusun program dan melaksanakan program untuk membentuk halal supply chain," ujar Perry.
Tentu, pembentukan rantai pasok halal itu tidak berdiri sendiri. Ia menjadi bagian dari gaya hidup halal (halal lifestyle) yang meliputi berbagai sektor, dari perbankan dan ekonomi syariah, sampai pariwisata syariah. Jaringan itu juga menjadi proses produksi mencapai jaminan produk halal.
Jadi pembentukan rantai pasok halal itu merupakan kerja sama berbagai sektor dari hulu ke hilir proses produksi. Mungkin Majelis Ulama Indonesia yang berpengalaman dalam sertifikasi halal bisa memberi arahan cara idealnya.
Munculnya gagasan pembentukan rantai pasok halal itu dari pihak BI, setelah mengkaji persaingan global produk halal dan ternyata Indonesia menjadi konsumen terbesar dunia sedang produksinya dikuasai negara-negara berpenduduk minoritas muslim, jelas amat dihargai.
Dengan gagasan itu terbangun kesadaran pentingnya memproduksi sendiri produk halal yang kita butuhkan. Juga, membuka peluang bagi kegiatan produksi barang-barang halal untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. ***

0 komentar: