IRAK terus membersihkan negerinya dari sisa-sisa kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) meski harus memenuhi anggaran militer yang sangat besar. Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan sejak kampanye menghancurkan ISIS tiga tahun lalu, pemerintahannya telah menghabiskan 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.350 triliun.
Dana setara pendapatan pajak Indonesia tiga tahun lalu itu masih diperberat dengan derita rakyat Irak selama pendudukan ISIS, banyak yang dieksekusi mati oleh ISIS beramai-ramai tak pandang usia, tua-muda-pria-wanita, tanpa kecuali anak-anak. Eksekusi massal itu direkam dan disiarkan ISIS melalui internet untuk menunjukkan kepada dunia mereka paling biadab.
Tak kalah mengerikan lagi, semua kota yang pernah diduduki ISIS kini jadi tinggal puing-puing, termasuk Mosul, kota pusat industri migas yang modern berpenduduk sekitar 2 juta jiwa. "Namun, kami mendapat tiga kemenangan penting dalam perang anti-Daesh," ujar Abadi dikutip Al Jazeera. Daesh adalah akronim bahasa Arab untuk ISIS. Tiga kemenangan itu, membebaskan negara, mempertahankan persatuan, dan mencegah ancaman ISIS (Kompas.com, 12/11/2017).
Kemenangan penting Irak yang sekaligus sebagai imbalan pengorbanan militer dan warga sipil yang amat besar itu dipastikan sejak berhasil merebut kembali Mosul, Juli lalu. ISIS di Mosul digempur dengan kekuatan penuh militer dan milisi propemerintah dari segala penjuru sejak awal November 2016. Mosul adalah kota kedua terbesar di Irak setelah Bagdad. Operasi militer terbaru yang dilakukan Bagdad adalah menggempur sisa ISIS di Kota Rawa, di Provinsi Anbar, mulai Sabtu (11/11/2017). Rawa, adalah sebuah kota kecil di lembah Sungai Efrat, diklaim merupakan salah satu basis pertahanan terakhir ISIS.
Menurut Al Jazeera, Irak mengirim dua divisi infanteri dan milisi pejuang Sunni untuk menghancurkan ISIS yang dikabarkan menyandera 10 ribu penduduk Rawa. "Kami berharap area tersebut bisa direbut secepatnya," ujar komandan pasukan Irak, Jenderal Abdelamir Yarallah.
PM Abadi menambahkan operasi militer di Rawa bertujuan membuka daerah gurun di barat Irak. Jika mereka berhasil merebut Rawa, itu menjadi penanda penting bahwa Irak berhasil membersihkan ISIS sejak pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi, mendeklarasikannya pada 2014.
Al Jazeera mengabarkan Irak optimistis Rawa bakal direbut dalam hitungan hari. Saat itu nanti akan menjadi pertanda tamatnya riwayat ISIS di bumi Irak. ***
Tak kalah mengerikan lagi, semua kota yang pernah diduduki ISIS kini jadi tinggal puing-puing, termasuk Mosul, kota pusat industri migas yang modern berpenduduk sekitar 2 juta jiwa. "Namun, kami mendapat tiga kemenangan penting dalam perang anti-Daesh," ujar Abadi dikutip Al Jazeera. Daesh adalah akronim bahasa Arab untuk ISIS. Tiga kemenangan itu, membebaskan negara, mempertahankan persatuan, dan mencegah ancaman ISIS (Kompas.com, 12/11/2017).
Kemenangan penting Irak yang sekaligus sebagai imbalan pengorbanan militer dan warga sipil yang amat besar itu dipastikan sejak berhasil merebut kembali Mosul, Juli lalu. ISIS di Mosul digempur dengan kekuatan penuh militer dan milisi propemerintah dari segala penjuru sejak awal November 2016. Mosul adalah kota kedua terbesar di Irak setelah Bagdad. Operasi militer terbaru yang dilakukan Bagdad adalah menggempur sisa ISIS di Kota Rawa, di Provinsi Anbar, mulai Sabtu (11/11/2017). Rawa, adalah sebuah kota kecil di lembah Sungai Efrat, diklaim merupakan salah satu basis pertahanan terakhir ISIS.
Menurut Al Jazeera, Irak mengirim dua divisi infanteri dan milisi pejuang Sunni untuk menghancurkan ISIS yang dikabarkan menyandera 10 ribu penduduk Rawa. "Kami berharap area tersebut bisa direbut secepatnya," ujar komandan pasukan Irak, Jenderal Abdelamir Yarallah.
PM Abadi menambahkan operasi militer di Rawa bertujuan membuka daerah gurun di barat Irak. Jika mereka berhasil merebut Rawa, itu menjadi penanda penting bahwa Irak berhasil membersihkan ISIS sejak pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi, mendeklarasikannya pada 2014.
Al Jazeera mengabarkan Irak optimistis Rawa bakal direbut dalam hitungan hari. Saat itu nanti akan menjadi pertanda tamatnya riwayat ISIS di bumi Irak. ***
0 komentar:
Posting Komentar