JUMLAH pengangguran di Indonesia pada Agustus 2017, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), naik 10 ribu orang menjadi 7,04 juta orang, dari Agustus 2016 sebanyak 7,03 juta orang. Meski demikian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) yakni persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja turun 0,11 poin dari 5,61 pada Agustus 2016 menjadi 5,50 pada Agustus 2017.
"Jumlah angkatan kerja yang masuk mencapai 3 juta orang per tahun, jadi komposisi pekerja dan penganggurannya akan terus naik seiring jumlah penduduk. Namun, yang penting persentase TPT turun," ujar Kepala BPS Kecuk Suhariyanto (Kompas.com, 6/11/2017).
Berdasar data BPS, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2017 mencapai 128,06 juta orang. Naik 2,62 juta dibanding Agustus 2016 sebanyak 125,44 juta orang.
Meski jumlah angkatan kerja meningkat, penduduk yang bekerja di sektor pertanian justru turun sebesar 2,21 poin, disusul sektor pertambangan turun 0,10 poin, dan sektor konstruksi turun 0,01 poin. Kecenderungannya pekerja sektor pertanian itu beralih ke sektor industri yang naik 0,93 poin, perdagangan naik 0,74 poin, dan jasa kemasyarakatan naik 0,49 poin.
Besarnya investasi yang hingga September mencapai Rp531,2 triliun ternyata tidak cukup menciptakan lapangan kerja baru sesuai jumlah angkatan kerja baru, sehingga secara absolut masih menambah jumlah pengangguran 10 ribu orang Agustus 2017. Tidak ada kesalahan investasi terkait hal itu.
Dalam sidang menteri G-20 tahun lalu, dibahas masalah dilematis terkait peningkatan pengangguran yang dihadapi semua negara akibat makin efisiennya teknologi terhadap tenaga kerja. Makin maju sebuah negara makin efisien teknologinya, kian tidak memerlukan banyak tenaga kerja.
"Jadi hilangnya penciptaan lapangan pekerjaan itu karena ada efisiensi teknologi. Itu akan dihadapkan kepada upaya bagaimana pemerintah menciptakan lapangan kerja," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di DPR mengenai bahasan G-20.
Menurut Sri Mulyani, meski ekonomi dunia masih terus tumbuh, pertumbuhan ekonomi itu tidak menciptakan banyak lapangan kerja. Untuk itu, pentingnya pemerintah memberikan iklim usaha yang kondusif sehingga dunia usaha bisa menjalankan usahanya dengan baik untuk menjadi sumber pekerjaan yang permanen dan berkelanjutan.
Diharapkan dengan peningkatan kelancaran usaha berkat dukungan jaringan tol di darat dan laut, kapasitas dunia usaha menampung angkatan kerja baru terus meningkat. ***
Berdasar data BPS, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2017 mencapai 128,06 juta orang. Naik 2,62 juta dibanding Agustus 2016 sebanyak 125,44 juta orang.
Meski jumlah angkatan kerja meningkat, penduduk yang bekerja di sektor pertanian justru turun sebesar 2,21 poin, disusul sektor pertambangan turun 0,10 poin, dan sektor konstruksi turun 0,01 poin. Kecenderungannya pekerja sektor pertanian itu beralih ke sektor industri yang naik 0,93 poin, perdagangan naik 0,74 poin, dan jasa kemasyarakatan naik 0,49 poin.
Besarnya investasi yang hingga September mencapai Rp531,2 triliun ternyata tidak cukup menciptakan lapangan kerja baru sesuai jumlah angkatan kerja baru, sehingga secara absolut masih menambah jumlah pengangguran 10 ribu orang Agustus 2017. Tidak ada kesalahan investasi terkait hal itu.
Dalam sidang menteri G-20 tahun lalu, dibahas masalah dilematis terkait peningkatan pengangguran yang dihadapi semua negara akibat makin efisiennya teknologi terhadap tenaga kerja. Makin maju sebuah negara makin efisien teknologinya, kian tidak memerlukan banyak tenaga kerja.
"Jadi hilangnya penciptaan lapangan pekerjaan itu karena ada efisiensi teknologi. Itu akan dihadapkan kepada upaya bagaimana pemerintah menciptakan lapangan kerja," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di DPR mengenai bahasan G-20.
Menurut Sri Mulyani, meski ekonomi dunia masih terus tumbuh, pertumbuhan ekonomi itu tidak menciptakan banyak lapangan kerja. Untuk itu, pentingnya pemerintah memberikan iklim usaha yang kondusif sehingga dunia usaha bisa menjalankan usahanya dengan baik untuk menjadi sumber pekerjaan yang permanen dan berkelanjutan.
Diharapkan dengan peningkatan kelancaran usaha berkat dukungan jaringan tol di darat dan laut, kapasitas dunia usaha menampung angkatan kerja baru terus meningkat. ***
0 komentar:
Posting Komentar