Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Independen Jadi Interdependen!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Jumat 16-08-19
Independen Jadi Interdependen!
H. Bambang Eka Wijaya

JOHAN Galtung, pendiri Peace Research Institute Oslo, pada hari kemerdekaan AS (Independence Day) 4 Juli 2018 mengucapkan Selamat Hari Interdependen Amerika Serikat 2018. (TMS, 9/7/1018) Itu sejalan dengan pandangan Galtung, negara-negara di dunia tak terlepas dari saling ketergantungan global.
Interdependensi sejenis diungkap Menkeu Sri Mulyani di depan alumni FEB UI (9/8/2019), sebagai realitas keberadaan Indonesia dalam saling ketergantungan global.
"...Suka atau tidak suka, ada faktor-faktor penting yang berada di luar kendali Indonesia. Kondisi tersebut berada pada negara yang secara sistem ekonomi sangat kuat, seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan RRT. Kalau mereka 'bersin' maka seluruh dunia akan terkena flu," ujar Sri Mulyani.
Di era ekonomi yang saling terkait saat ini, lanjutnya, banyak sekali faktor kebijakan negara-negara maju yang mempengaruhi perekonomian Indonesia dan seluruh negara lainnya. (Bergelora.com, 12/8/2019)
Teori interdependen berasal dari psikologi sosial, aktornya dalam hubungan internasional adalah negara atau lembaga antarbangsa. Fokus analisis dalam psikologi sosial perilaku dua individu atau lebih ketika saling berinteraksi, mereka akan saling mempengaruhi baik dalam pikiran, perasaan, atau perilaku. Interdeprndensi atau saling ketergantungan terjadi saat individu terpengaruh oleh tindakan yang dibuat masing-masing individu tersebut.
Interdependensi itu bersifat positif ketika para individu saling menarik manfaat dengan memperkaya pengetahuan dan memperkuat integritas dirinya (capacity building) dari prosesnya dan saling meningkatkan upaya untuk mencapai tujusn bersama.
Tapi bersifat negatif jika egoistis, antarindividu justru saling merusak, menghambat dan saling menghancurkan. Perang dagang, konflik militer, adalah interdependensi negatif.
Interdependensi positif harus menjadi pilihan, utamanya dalam hubungan internasional. Dalam capacity building negara sebagai aktor dalam interdependensi global, mantan Direktur Bank Dunia Sri Mulyani melihat integritas yang perlu dibangun berupa kemandirian ekonomi. Kemandirian yang bersumber dari dalam negeri agar Indonesia mampu bertahan apabila terjadi guncangan di lingkungan global.
"Indonesia memiliki modal yang menjanjikan, misalnya dari sisi jumlah penduduk, potensi ekonomi yang besar, geografi yang luas dan kekayaan alamnya," ujar Sri.
Dengan kemandirian ekonomi, Indonesia berintegritas dalam interdependensi global. ***


0 komentar: