Artikel Halaman 8, Lampung Post Kamis 15-08-19
Merdeka pun Manjadda-Wajada! (2)
H. Bambang Eka Wijaya
MEMBERI peluang manjadda-wajada ke warga di bawah garis kemiskinan untuk bisa bangkit subjektivitasnya berusaha maksimal keluar dari kemiskinan, bukan berarti menghentikan PKH dan segala bantuan dari pemerintah pusat. Semua itu tetap diperlukan sebagai modal dasar mengentaskan kemiskinan.
Hal yang perlu diprioritaskan sebagai bantuan mempercepat pengentasan kemiskinan adalah peran pemerintah daerah, provinsi dan kabupaten/kota, yang selama ini masih kurang menonjol. Bahkan ada sementara daerah yang lebih menonjol program melancong studi bandingnya, bersama-sama eksekutif dan legislatif. Celakanya, banyak hasil "studi" yang menghabiskan anggaran besar itu tak bisa diterapkan di daerah, karena kondisi daerah atau antarnegara yang berbeda.
Oleh karena itu, lebih baik kalau para eksekutif dan legislatif daerah bersama memfokuskan perhatian dan program ke arah kemiskinan di daerahnya. Kalau belum bisa membuat program yang masif seperti PKH, bisa dimulai dengan membuat program berskala cluster, memobilisasi warga miskin untuk bekerja dalam kegiatan kelompok guna meningkatkan pendapatan mereka.
Kata kuncinya pada kegiatan yang memobilisasi atau menggerakkan warga miskin bangkit dengan subjektivitasnya keluar dari kemiskinan. Sedangkan program yang disiapkan pemda sebagai kail buat mereka.
Dengan itu terjadi keseimbangan program antara bantuan pusat yang membuat warga miskin relatif pasif sebagai penerima bantuan, dengan program daerah yang menggalang partisipasi mereka menjadi aktif. Juga, dengan mereka melakukan kegitan kelompok, sekaligus kegiatan kebangkitan subjektivitas warga miskin itu menjadi gerakan kebangkitan kaumnya.
Bercermin realitas selama ini, ada pemda yang membedah rumah warga miskin. Tentu layak dihargai sebagai awal yang baik. Namun ada kesan seperti reality show televisi, yang hasilnya hanya menaikkan kualifikasi jadi tidak miskin karena ada kriteria yang lantai rumahnya sudah difloor semen tergolong tidak miskin.
Padahal angka kemiskinan yang efektif berbasis konsumsi, sehingga kata kunci gerakan pengentasan kemiskinan adalah kegiatan yang bisa menambah penghasilan, agar konsumsi keluarganya melampaui garis kemiskinan.
Bedah rumah bisa dijadikan kegiatan kelompok, asal dalam anggarannya disiapkan upah kuli bangunan yang terdiri dari warga miskin setempat.
Pokoknya buatlah kegiatan kelompok untuk warga miskin agar mereka bisa bersungguh-sungguh menanganinya: manjadda-wajada! *** (Habis)
0 komentar:
Posting Komentar