Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 15-12-2019
Diameter Bintang Utara
40 Kali Besar Matahari!
H. Bambang Eka Wijaya
BINTANG Utara setiap saat berada di atas Kutub Utara, tidak terbit atau tenggelam tapi senantiasa berada di sana. Karena berada di tempat yang sama dari senja sampai fajar itu, Bintang Utara sejak dahulu kala dijadikan patokan arah mata angin, terutama bagi pelaut dan musafir di muka bumi.
Bintang Utara bersinar paling terang sepanjang malam, meski sebenarnya ia bintang ke-48 yang paling terang. Dalam astronomi Bintang Utara dikenal dengan nama Polaris. Jaraknya 430 tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Ursa Minor.
Polaris sebenarnya bintang super raksasa yang 2.500 lebih terang dari matahari, dengan diameter 40 kali lebih besar dari matahari, massanya juga lima kali lebih berat. Namun, karena Bintang Utara berjarak sangat jauh dari Bumi, paparan cahayanya yang sampai ke Bumi tak seterang matahari yang hanya berjarak 149,6 juta kilometer atau 8 menit 20 detik cahaya dari bumi.
Menurut Rick Fienberg, astronom dari Harvard, Polaris disebut Bintang Utara karena lokasinya ada di Kutub Utara. "Jika kita berada di Kutub Utara pada malam hari, saat menengadah ke langit kita akan melihat Polaris tepat di atas kepala," ujar Fienberg.
Bintang Utara ini memiliki sifat sangat unik dan penting bagi petunjuk arah. Bintang Utara tak pernah berpindah tempat, tak pernah terbit dan tak pernah tenggelam. Polaris berada di lokasi yang sama sepanjang malam dari senja sampai fajar sehingga mudah menemukannya, selain juga dibantu oleh terang cahayanya.
Dikutip Sains.Kompas (2/12/2019) dari How Staff Works, Polaris pertama kali dipetakan oleh astronom Claudius Ptolemy yang hidup antara 165 sampai 85 SM. Lokasi bintang yang dekat dengan kutub akhirnya menjadi penting bagi para navigator.
"Pada malam hari, di belahan bumi Utara, jika Anda melihat Polaris, Anda tahu arah mana yang Utara. Setelah tahu arah Utara, arah lain seperti Selatan, Timur dan Barat juga akan diketahui," papar Fienberg.
Polaris sebagai penunjuk arah berlaku selama ratusan tahun. Termasuk selama Zaman Eksplorasi, pada Abad ke-15 hingga ke-17 dan beberapa Abad kemudian.
Fienberg menambahkan, Bintang Utara juga bisa memberi tahu garis lintang. Sebab sudut dari cakrawala Polaris sama dengan garis lintang posisi Anda (dalam derajat).
"Namun demikian, Polaris sebenarnya tidak berguna sebagai alat bantu navigasi bila kita berada jauh di selatan khatuliatiwa. Sebab Polaris turun di bawah cakrawala (tertutup lengkungan bumi)", jelas Fienberg. ***
0 komentar:
Posting Komentar