Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 22-12-2019
Sampah Luar Angkasa
Berputar di Orbit Bumi!
H. Bambang Eka Wijaya
SAMPAH luar angkasa yang menurut Badan Antariksa Esopa (ESA) lebih dari 170 juta keping puing utamanya bekas satelit yang tak berfungsi lagi, dewasa ini berputar mengorbit planet bumi dengan kecepatan yang luar biasa, mencapai 28 ribu kilometer per jam.
Puing-puing satelit yang masif itu berbahaya. Selain bisa tabrakan dengan satelit yang masih aktif, juga membahayakan misi luar angkasa yang lintas di jalur orbitnya. Bahkan juga mencemari pandangan astronom saat mengamati langit.
ESA menyusun rencana operasi pembersihan sampah puing satelit itu dari luar angkasa dengan meluncurkan robot pemulung sampah luar angkasa bernama ClearSpace-1 pada 2025. Robot bertangan empat ini diluncurkan hingga ketinggian 500 km di atas permukaan bumi, yang akan mengumpulkan sampah seperti permainan Pac-Man.
Misi tersebut akan mengumpulkan sampah mulai dari yang terkecil untuk membuktikan konsep robot pemulung itu berhasil. Potongan sampah tersebut beratnya kira-kira sama dengan satelit kecil dan bentuknya sederhana hingga mudah dipegang dengan empat tangan robot. Setelah aman, sampah tersebut akan diseret dari orbit dan dibiarkan terbakar di atmosfir.
Sayangnya, cara itu juga menghancurkan robot pemulung yang mengumpulkannya. Namun, di masa depan ESA berharap bisa menciptakan cara bagi robot untuk mengambil dan mengeluatkannya dari orbit secara aman.
"Masalah sampah luar angkasa ini lebih mendesak daripada sebelumnya. Saat ini kita memiliki hampir 2000 satelit aktif dan 3000 nonaktif. Tahun-tahun mendatang jumlah satelit tentu akan terus meningkat," kata Luc Piguet, CEO ClearSpace. (SainsKompas, 10/12)
Tantangan dari pengumpulan sampah ini terdapat pada biayanya yang mahal. Misi ClearSpace sendiri menelan biaya sekitar 129 juta dolar AS atau sekitar Rp1,8 triliun. Sementara opsi lain yang lebih murah, seperti menggunakan sampah sebagai bahan bakar, belum ada yang berhasil.
Sebuah percobaan menangkap sampah luar angkasa dengan jaring yang dilempar dari satelit dilakukan tahun lalu oleh Profesor Guglielmo Alietti, direktur pusat Antariksa Survey. "Itu berhasil seperti yang kami harapkan," ujar Alietti. (BBC, 19/9/2018)
"Targetnya berputar seperti Anda harapkan potongan sampah yang tidak kooperatif berperilaku, tetapi Anda bisa melihat dengan jelas bahwa jaring menangkapnya," imbuhnya.
Namun, karena yang dilakukan para peneliti masih berupa percobaan, jaring dan puing tangkapannya diizinkan dilepas kembali. ***
0 komentar:
Posting Komentar