Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pulau Legundi Rintis Produk Garam!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Kamis 26-12-2019
Pulau Legundi Rintis Produk Garam!
H. Bambang Eka Wijaya

PULAU Legundi, di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, tampil menjadi perintis produksi garam di Sumatera. Koperasi Tegar Indo di Desa Labuan Agung, kini memproduksi garam kristal dengan teknologi prisma, memproduksi garam konsumsi kualitas terbaik berkadar natrium clorida (NaCl) 95%.
Di atas lahan rintisan seluas 2.500 meter persegi, dengan kolam berlantai terpal dalam bangunan rumah garam prisma beratap plastik geothermal masing-masing berukuran 10 X 20 meter, setiap hari koperasi ini memproduksi satu ton garam. Proyeksinya areal produksi akan dikembangkan hingga 20 hektare, agar mampu menghasilkan garam sebanyak 121 ribu ton per tahun, kebutuhan garam Provinsi Lampung.
Dengan kolam dalam bangunan beratap plastik berbentuk prisma (limas), produksi garam dengan teknologi prisma tidak tergantung musim. Produksi bisa berlangsung sepanjang tahun, dengan masa panen garam setiap kolam setiap 10 hari. Lantai terpal di dasar kolam untuk menjamin kualitas produk garam selalu terbaik dengan wujudnya yang bersih, sekalugus menghantar panas pada proses pengritalan garam.
Teknologi 'Rumah Garam Prisma' merupakan inovasi seorang petani garam bernama Samian Arifin, warga Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, 2016. Inovasi ini untuk mengatasi kesulitan yang selalu dialami petani garam, setiap musim hujan atau kemarau basah produksi mereka turun drastis.
"Dengan prisma kita bisa tetap produksi di musim hujan," ujar Samian Arifin. (detiknews, 31/7/2017)
Selain itu, lanjut Samian, keunggulan lain rumah garam prisma adalah panas yang dihasilkan oleh plastik geothermal lebih fokus dan tahan angin. "Ini juga irit bahan baku," tambahnya.
Mengenai produktivitasnya, garam prisma lebih baik dari tambak garam konvensional. Kalau tambak konvensional menghasilkan 60-80 ton per musim per hektare, rumah garam prisma bisa 120-125 ton per musim, atau bahkan 400 ton per hektare per tahun karena berproduksi sepanjang tahun.
Secara teknis, setiap 20 kolam prisma harus didukung sebuah tandon pengendapan air laut sebelum disalurkan ke kolam sebesar 1.000 meter persegi. Air baru disalurkan dari tandon ke kolam setelah kadar garamnya tinggi, agar proses pengristalan di kolam sesuai jadwal.
Namun demikian, modal rumah prisma relatif mahal untuk petani garam kecil. Di Cirebon, ukuran rumah prismanya diperkecil, dibuat dengan rangka bambu 6 X 6 meter. Hasilnya lumayan untuk ekonomi keluarga.***





0 komentar: